Saya tidak ingat kapan tepatnya saya mengenal beliau. Sejak MP menyediakan fasilitas chat, beberapa kali kami bertegur sapa via meebo. Sampai suatu ketika beliau menawarkan saya untuk mengajar di lembaga kursus milik adiknya. Maka saya pun membuat surat lamaran.
Saat akan mengikuti test tulis, saya menginap di rumah paman saya di rancaekek. Jam sembilan kurang 10 menit saya sudah berada di kereta. Mama Shafa menelepon saya, mengatakan kalau beliau masih berada di pabrik, tapi akan ke tempat saya tes. Horeee kami akan bertemu.
Beberapa menit sebelum test dimulai, sebuah mobil sedan tiba dikendarai seorang perempuan cantik berkerudung hitam. Saat melihatnya lewat pintu kaca saya langsung menduga beliau adalah Mama Shafa. Segera saja saya keluar menghampiri beliau. Benar saja. Kami mengobrol sebentar, sayang waktu untuk tes tiba. Mama Shafa mengatakan kalau beliau tidak dapat menunggu saya test.
Proses testnya sendiri ampun-ampun buat saya. Bayangkan. 25 soal multiple choice, yang setiap 3-4 nomor berdasarkan sebuah bacaan pendek 1-3 paragraph, total mungkin ada 7 bacaan pendek. Menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebuah cerita satu halaman folio penuh dengan jarak satu spasi, kebayang kan panjangnya?. 35 soal isian yang satu soalnya kadang memerlukan lebih dari dua jawaban, beberapa berupa sebuah paragrap dengan beberapa jawaban yang harus diisi. 6 soal essay yang masing-masing membutuhkan lima kalimat jawaban. Kesemuanya itu hanya diberi waktu 1 jam!
Selesai test buru-buru saya naik angkot Cimahi-Parongpong untuk pulang. Karena tempat test di cimahi, saya pikir akan lebih cepat bila saya naik bis dari padalarang daripada kembali ke Bandung. Saya bertanya pada penumpang lain, bagaimana caranya ke padalarang. Dan jawabnya?
“Teteh mau ke padalarang? Teteh harus naik angkotnya ke arah Cimahi, ini kita mau ke arah Parongpong...........” Gubrak!
Sayapun menuju rumah beliau di permata Cimahi. Setelah memencet bel, mama Shafa membukakan pintu untuk saya. Begitu duduk, langsung saya disuguhi minum dan sepotong besar black forest!
Oh ya, mama Shafa bercerita, dia minta beberapa kontaknya di mp yang mau berkunjung untuk memberitahukan dulu beberapa hari sebelumnya, agar dia bisa membuat black forest untuk suguhannya. So jangan lupa ya, kalau mau mampir bilang-bilang dulu sebelumnya.
Kira-kira jam 3 Shafa tiba di rumah. wuuuiiiiiiihhhh, cantik sekali. seharian berada di sekolah tapi tidak nampak keletihan di wajahnya. Senyumnya tetap segar dan ceria. Kami mengobrol beberapa saat, kemudian saya pamit. mama Shafa mengatakan kalau beliau akan mengantar saya. Beliau dan Shafa mengantar saya. ternyata kami mampir dulu di sebuah rumah makan. Ayam goreng plus lalapan menjadi santapan saya sore itu. Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan menuju padalarang. Mama Shafa sempat cerita, kalau beliau biasa membawa mobilnya di jalan Tol sampai kecepatan 170 km/jam.
Akhirnya kami pun tiba di padalarang, saya turun dari mobil, setengah berlari untuk naik ke bus dengan tujuan Jakarta.
Terima kasih Mama Shafa, terima kasih untuk segalanya. Semoga Allah masih mengijinkan kita untuk bertemu lagi