Pages

Wednesday, December 24, 2008

Mr. and Mrs. COMPLAINER

Di sebuah desa yang bernama desa Kita Bersama, tinggallah sepasang suami isteri Mr dan Mrs Compaliner. Mereka adalah orang-orang yang sangat peduli dengan kondisi tetangga-tetangganya.
Pada suatu hari jembatan yang merupakan jalan satu-satunya menuju ke desa Kita Bersama roboh. Segera saja Mr dan Mrs Complainer menghadap kepala desa, menuntut perbaikan jembatan. Setelah berembuk dengan jajarannya akhirnya kepala desa mengeluarkan kebijakan yang menyatakan bahwa semua penduduk berjenis kelamin laki-laki, wajib ikut bekerja bakti untuk membangun kembali jembatan itu. Segera saja Mr dan Mrs. Complainer bereaksi terhadap kebijakan tersebut. Diantara yang dikatakannnya adalah sebagai berikut
"Hidup kami ini sudah susah, sehari-hari kami kerja hanya cukup untuk mengisi perut keluarga kami saja, bagaimana lagi kalau waktu kerja kami dipotong untuk kerja bakti. Mau makan apa keluarga kami nanti?"
Kata-kata Mr Complainer tersebut segera saja mendapat dukungan dari penduduk desa. Gumaman setuju terdengar disana-sini yang akhirnya berubah menjadi teriakan.

Setelah berembuk lagi dengan stafnya, akhirnya kepala desa menyatakan bahwa setiap warga yang bekerja bakti akan mendapat kompensasi dua kg beras perhari.
Keesokan harinya pendudukpun mulai bekerja bakti, dan sesuai yang dijanjikan pada sore harinya mereka mendapat 2 kg beras. Ketika mendapat beras jatahnya berasal dari kualitas yang biasa saja, Mr dan Mrs Complainer pun segera bereaksi.
"Mentang-mentang kami hanya rakyat jelata, beras bagian kami pun yang kualitas rendah, kami menuntut perbaikan kualitas beras jatah kami"
Kepala desa pun menjanjikan perbaikan kualitas beras kompensasi. Dan benarlah, keesokan sorenya mereka mendapat kompensasi beras dengan kualitas terbaik. Namun ketika menyantap makan malam, terasa ada yang kurang. Ternyata hanya menghadapi nasi tanpa lauk tidaklah enak. Mr dan Mrs Complainer pun menghadap kepala desa.
"Manusiawailah sedikit, masa kami dibiarkan makan tanpa lauk? Sementara saya yakin, bapak disini makan dengan lauk yang enak"
Kepala desa yang memang baru saja makan dengan ikan goreng yang lezat hasil dari kolam ikannya tidak dapat berkata apa-apa. Akhirnya beliaupun menjanjikan akan menyertakan lauk pada pembagian beras kompensasi.
Tapi ternyata ketidakpuasan Mr dan Mrs Complainer tidak berhenti disitu.
Mereka menuntut jatah susu dipagi hari agar sehat.
Mereka menuntut jatah kopi disiang hari agar semangat.
Mereka menuntut baju kerja karena itu hak mereka.

Segera saja lumbung desa menjadi kosong. Tidak ada lagi dana yang tersedia, sementara pembangunan jembatan baru berlangsung separuhnya
Mr dan Mrs Complainer pun berkata "Dasar Kepala Desa ngga becus mengurus Desa. Desa ini adalah korban salah urus"

Moral : Seringkali orang memperjuangkan sesuatu yang diyakininya benar, tapi
tanpa disadari apa yang dia lakukan adalah kontra produktif

18 comments:

  1. cunyayusya said: Astaghfirullahuladzim.... semoga bukan kami ya bu...
    Waduh, bukan dong, itu kami bu, bukan siapa-siapa

    ReplyDelete
  2. Astaghfirullahuladzim.... semoga bukan kami ya bu...

    ReplyDelete
  3. roebyarto said: bukan sensi tapi tahu diri... kalo gw orangnya suka protes, hehehehe..........
    no commentbut one thing, you are my inspiration! hehehe .....peace....^__^

    ReplyDelete
  4. nengmetty said: Wah, jangan sensi, postingan ini janji saya kepada kepala sekolah saya, sesuai kondisi sklhAwalnya saya kasih judul KEPADA YANG TERHORMAT PARA COMPLAINER, yang isinya sebuah surat terbuka yang cukup jutek. Setelah dipikir-pikir kayaknya malah kontra produktif, maka jadilah seperti diatas^__^
    bukan sensi tapi tahu diri... kalo gw orangnya suka protes, hehehehe..........

    ReplyDelete
  5. narigunung said: Kalau udah pakai gelar Mr & Mrs ...pasti bukan desa saya :-)
    Bukan, pasti bukan. Dan orang-orangnya juga pasti bukan kita-kita ^__^

    ReplyDelete
  6. roebyarto said: gw termasuk orang yang kek Mr dan Mrs Complainer gak ya...?
    Jangan sensi, ini buat "golongan sendiri". Maksudnya, mungkin aku yang seperti itu, hehehe^__^

    ReplyDelete
  7. Kalau udah pakai gelar Mr & Mrs ...pasti bukan desa saya :-)

    ReplyDelete
  8. gw termasuk orang yang kek Mr dan Mrs Complainer gak ya...?

    ReplyDelete
  9. eratnag said: hi..hi.. tertarik tuh sama Pak Kades, pd dasarnya dia baek ya, dermawan gitu, cuma gak mikir ke depan kayak kerbau dicucuk hidung, yes man ajah.... banyak ya orang kayak dia di kita?
    Wah yang begini sih sebenarnya bukan tipikal pemimpin yang ada dikita. Yang ada sih .... engga ah, ngga mau ngomongin orang. ngga membawa perubahan juga. Nanti kalau saya ketemu kades yang seperti ini saya kenalin sama Ceu Ratna, hehehehe

    ReplyDelete
  10. hi..hi.. tertarik tuh sama Pak Kades, pd dasarnya dia baek ya, dermawan gitu, cuma gak mikir ke depan kayak kerbau dicucuk hidung, yes man ajah.... banyak ya orang kayak dia di kita?

    ReplyDelete
  11. eratnag said: Salam kenal ya, aduuh..kayaknya itu mah asli tipikal orang2 kita skrg deh. Siapa ya kira2 Kepala Desa itu, suka ngeMPi gak ya dia?he..he..
    Salam kenal juga, mau kenalan sama kepala desanya juga ya? hehehe

    ReplyDelete
  12. Salam kenal ya, aduuh..kayaknya itu mah asli tipikal orang2 kita skrg deh. Siapa ya kira2 Kepala Desa itu, suka ngeMPi gak ya dia?he..he..

    ReplyDelete
  13. ibnuchaldunoke said: ?
    Wah, diapain ya? Mungkin kita bisa minta usulannya yang lebih solutifKalau yang sangat tidak peduli mungkin sekali-kali perlu dihadapkan pada masalah, sehingga dia tahu bahwa dia membutuhkan dan dibutuhkan orang lain

    ReplyDelete
  14. kalau ada temen or rekan kerja yang setipe dengan mr or mrs compliner seperti diatas, enaknya diapain yah? Atau ada juga loh kebalikannya, sangat-sangat tidak perduli .... any idea?

    ReplyDelete
  15. fidhiaayu said: desa Kita Bersama beneran ada bu?
    hehehe ada ngga ya?

    ReplyDelete