Sejak memutuskan untuk membeli sebuah rumah kecil mungil, sangat sederhana sekali dan sekali lagi, kesibukan jadi bertambah banyak. Makluum, harus kejar setoran ... kebanyakan utang siiih.
Karena tidak terfikirkan untuk mencari tambahan dengan cara lain, yaa les privatlah yang menjadi pilihan. Alhamdulillah tawaran banyak sampai tidak terlayani .....(..ehm....). Rutinitas setiap hari adalah (setelah melaksanakan kewajiban di rumah) berangkat ke sekolah yang jaraknya kurang lebih 5 km jam 6.10 atau selambat-lambatnya jam 6.30. Mengajar di sekolah sampai jam dua siang, melakukan ini dan itu di sekolah sampai tiba untuk berangkat privat. Jam 4 privat di tempat pertama sampai jam 6 kurang seperempat.
Nah disini, ketidak rasionalan mulai muncul. Jam Setengah tujuh harus mulai privat di tempat kedua. Rencananya sih mau nebeng sholat maghrib di rumah sodara yang letaknya tidak jauh dari rumah murid privatku baik yang pertama maupun yang berikutnya. Tapi hati ini lho ..., kayaknya bawaannya ingin pulang terus. Jadilah setiap menjelang maghrib tancap gas untuk menuju rumah, hanya untuk melepas kangen ke rumah yang kosong, untuk kemudian melakukan sholat maghrib dengan buru-buru nyaris tanpa wirid dan kembali menuju tempat privat berikutnya. Begitulah setiap hari, melakukan perjalanan pulang balik sejauh kurang lebih 10 km tanpa alasan yang jelas. Anehnya, kalau sudah dari rumah seolah-olah hati menjadi plooong,.....
Tahu sih irrasional ya tapi.......
Karena tidak terfikirkan untuk mencari tambahan dengan cara lain, yaa les privatlah yang menjadi pilihan. Alhamdulillah tawaran banyak sampai tidak terlayani .....(..ehm....). Rutinitas setiap hari adalah (setelah melaksanakan kewajiban di rumah) berangkat ke sekolah yang jaraknya kurang lebih 5 km jam 6.10 atau selambat-lambatnya jam 6.30. Mengajar di sekolah sampai jam dua siang, melakukan ini dan itu di sekolah sampai tiba untuk berangkat privat. Jam 4 privat di tempat pertama sampai jam 6 kurang seperempat.
Nah disini, ketidak rasionalan mulai muncul. Jam Setengah tujuh harus mulai privat di tempat kedua. Rencananya sih mau nebeng sholat maghrib di rumah sodara yang letaknya tidak jauh dari rumah murid privatku baik yang pertama maupun yang berikutnya. Tapi hati ini lho ..., kayaknya bawaannya ingin pulang terus. Jadilah setiap menjelang maghrib tancap gas untuk menuju rumah, hanya untuk melepas kangen ke rumah yang kosong, untuk kemudian melakukan sholat maghrib dengan buru-buru nyaris tanpa wirid dan kembali menuju tempat privat berikutnya. Begitulah setiap hari, melakukan perjalanan pulang balik sejauh kurang lebih 10 km tanpa alasan yang jelas. Anehnya, kalau sudah dari rumah seolah-olah hati menjadi plooong,.....
Tahu sih irrasional ya tapi.......
waalaikumsalam
ReplyDeleteassalamu'alaikum...
ReplyDeletemarcelsmm said: yang penting nengmetty bahagia dan menikmati yang irasional seperti itu, jangan ragu untuk terus melakukannya...ada nikmat tersendiri di dalam pengalaman irasional tersebut...
ReplyDeleteterima kasih, ada juga yang memahami saya
yang penting nengmetty bahagia dan menikmati yang irasional seperti itu, jangan ragu untuk terus melakukannya...ada nikmat tersendiri di dalam pengalaman irasional tersebut...
ReplyDeleteBetul, thanks....
ReplyDeleteBaiti Jannati.
ReplyDeletePunya pengalaman sama toh? Saya cuma pertahankan 1 murid, seminggu 2 kali. Sisanya saya lepas, ngga tahan cape
ReplyDeleteduluu jg pernah waktu smp,pagi masuk olah raga,siang skul hehe pulang dulu padahal cuma 3 jam,pp 1,5 jam naik sepedagak rasional,tp taunya baru sekarang ^_^masih begini rutinitasnya Bu Guru?
ReplyDelete