“Danu kamu punya waktu malam Sabtu besok?”
“Belum punya rencana apa-apa sih pak, ada apa ya?” Tanya Danu penasaran.
“Datang ya ke rumah. Kita makan malam bersama. Aku kenalkan kau sama sepupuku. Datang ya!” setelah menepuk pundaknya, Pak Suryo berlalu. Baru beberapa langkah dia berbalik dan menambahkan,”Oh ya, ajak anakmu itu,” Danu tidak punya pilihan lain selain mengiyakan. Di kantor hari itu berlalu dengan mengira-ngira seperti apa kiranya wajah sepupunya pak Suryo.
Begitu tiba di rumah, baru saja keluar dari mobilnya, Danu melihat bu Bambang keluar dari rumahnya.
“Eh baru pulang pak Danu? Anu, baru nganter tekwan buatan Sari, ponakannya suami. Kebetulan sedang berkunjung ke rumah. Nanti kalau sedang santai main ya kerumah untuk kenalan,” Bu Bambang menyapanya ramah.
Danu tersenyum sambil mengiyakan.
Danu duduk termangu di teras belakang. Segelas teh manis yang tadinya berasap panas kini dingin sudah. Gelas itu masih penuh, sama sekali belum disentuh. Sepiring pisang goreng ditengah meja juga masih utuh. Danu menggeser sebuah kursi ke depan kursinya dan menyelonjorkan kakinya ke kursi tersebut.
Tiga orang wanita sekaligus dalam waktu yang nyaris bersamaan. Mungkin harusnya dia merasa bingung. Tapi aneh, hatinya tawar saja. Tidak ada semangat buat meladeni semua itu. Bahkan sekedar iseng pun tak ada gairah. Mungkin sesuatu yang disodorkan itu tidak menarik. Apakah dia benar-benar ingin menikah?
Di usianya yang ke 35 ini sebetulnya dia sudah layak berumah tangga. Bukannya tak ingin, dia terkadang juga membayangkan hidup tenang dengan seorang isteri dan beberapa orang anak yang lucu-lucu dan pintar-pintar. Tapi selama ini semua itu hanya sebatas keinginan. Seolah-olah tidak real. Tidak ada usaha yang dilakukannya untuk mewujudkannya. Hidup dijalaninya begitu saja, tanpa target waktu. Rencana realnya tentang kehidupannya selama ini hanya sejauh malam minggu berikutnya, mau kongkow-kongkow dimana dia bersama teman-temannya.
Selama ini dia merasa hidupnya sudah cukup memuaskan. Pekerjaan yang menyenangkan. Penghasilan yang sangat memadai. Teman-teman yang menyenangkan. Kongkow-kongkow. Danu benar-benar merasa sudah puas dengan apa yang dijalaninya.
Meskipun kariernya sudah mentok di tempat kerjanya sekarang tapi dia menikmati apa yang dijalaninya. Posisi dia secara resmi adalah asisten manajer operasional, hanya ada dua lapis jenjang jabatan diatasnya. Manager operasional dan general manager, yang keduanya diisi oleh para owner, yang artinya tidak ada harapan baginya untuk menggeser mereka. Tapi ada sisi lain dari semuanya itu yang membuat dia merasa sedang memainkan suatu permainan yang mengasyikan. Meskipun secara formal jabatan untuknya hanyalah asisten manager operational. Tapi faktanya, dialah yang mengendalikan jalannya perusahaan. Dulu perusahaan ini menandatangani kontrak eksklusif sebagai agen tunggal dari perusahaan elektronik Jepang dengan merek sheda. Salah satu syarat kontrak eksklusif tersebut adalah tidak menjadi agen dari perusahaan lain. Mereka mentaati pasal tersebut, tapi ternyata para pesaing mereka bisa mendapatkan merek sheda dari Singapura dengan harga yang bersaing. Danulah yang mengusulkan agar mengubah kontrak tersebut sehingga mereka tidak lagi menjadi agen tunggal, sebagai gantinya mereka bisa menjadi agen dari merek lain juga. Ketika pihak produsen Jepang mengancam akan mengalihkan hak menjadi agen tunggal ke perusahaan lain, Danu yang menyarankan agar perusahaan bertahan pada usulannya. Toh mereka bisa mendapatkan merek Sheda dari Singapura. Akhirnya kontrak tersebut di rubah pasal-pasalnya sehingga mereka dapat menjadi distributor dari merek lain juga. Sejak kejadian itu Danu menjadi orang yang selalu diminta pendapatnya dalam keputusan-keputusan penting perusahaan. Setiap tawaran kontrak dari luar, pasti akan mampir di meja Danu untuk dipelajarinya. Setiap kebrhasilan atau kegagalan pencapaian target perusahaan seolah-olah menjadi tanggung jawabnya. Dia banyak menerima bonus atas prestasi kerjanya, meskipun anehnya juga paling banyak menerima teguran bila ada hal yang tidak sesuai dengan kehendak bos besar. Tapi dia menerimanya dengan senang hati karena dia merasa sedang melakukan sebuah permainan. Dia juga memastikan semua rekanan dan pihak bank mengenalnya secara pribadi. Pada saatnya nanti dia akan siap mendirikan perusahaannya sendiri.
***
Sebuah Kecipak
DBM ke sepuluh ini merupakan sesuatu yang istimewa. Saya sudah membuatnya sebanyak 5 kali (benar-benar 5 kali). Dan selalu saya hapus kembali. Setiap kali selesai menuliskannya, saat membacanya kembali saya selalu merasakan taste of sinetron Indonesia, makanya saya hapus kembali. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari kronologis cerita dengan menyoroti diri Danu sendiri.
Selamat menikmati dan mohon masukannya
^___^
dyahirawan said: Bener2 istimewa karena baru ini baca secara serius...maafkan daku ya bu guru...hehe
ReplyDeleteterima kasih mbak Dyah^___^
chinduk said: ''merasa sedang melakukan sebuah permainan. Dia juga memastikan semua rekanan dan pihak bank mengenalnya secara pribadi. Pada saatnya nanti dia akan siap mendirikan perusahaannya sendiri.''''berkhianat'' yang saya maksud adalah pemanfaatan posisi itu,walopun ga merugikan perusahaan
ReplyDeletekesannya jadi negatif ya?padahal saya cuma ingin menekankan kalau Danu menikmati apa yang dikerjakannya :(
Bener2 istimewa karena baru ini baca secara serius...maafkan daku ya bu guru...hehe
ReplyDeletenengmetty said: waduh, bukan berkhianat dongcuma pengen mandiri kokkan ngga ada salahnya membangun jaringan terlebih dulutanpa niat merugikan perusahaan asal kok^___^
ReplyDelete''merasa sedang melakukan sebuah permainan. Dia juga memastikan semua rekanan dan pihak bank mengenalnya secara pribadi. Pada saatnya nanti dia akan siap mendirikan perusahaannya sendiri.''''berkhianat'' yang saya maksud adalah pemanfaatan posisi itu,walopun ga merugikan perusahaan
chinduk said: ini mirip sekali sama mas bos waktu dulu.bedanyapada akhir tulisan ini,ada semacam niatan "berkhianat".
ReplyDeletewaduh, bukan berkhianat dongcuma pengen mandiri kokkan ngga ada salahnya membangun jaringan terlebih dulutanpa niat merugikan perusahaan asal kok^___^
saturindu said: ,sama spt mas deddy, plg gak bs kl disuruh bikin cerpen :)
ReplyDeletehahaha setia nih ceritanya sudah punya novel seabreg jugakalo mas Suga sih ngga bisanya ngga bisa berhenti^___^
nengmetty said: nanti saya coba yasebenarnya di kisah ini tidak ada baik dan burukhanya sekedar bagaimana bersikap mengenai tanggung jawab hidup^___^
ReplyDeleteini mirip sekali sama mas bos waktu dulu.bedanyapada akhir tulisan ini,ada semacam niatan "berkhianat".
,sama spt mas deddy, plg gak bs kl disuruh bikin cerpen :)
ReplyDeleteduniauchi said: hehe. penulis adalah raja^^ bahkan ada yg bilang tuhan kecil.
ReplyDeleteya, terserah-terserah saya hehehepadahal sih pengen nanya juga sama yang tahu masalah^___^
nitafebri said: Akhirnyaa... dibuat juga...Lamaaa.... banget nungguinnya.. :PSepertinya kali ini memang lebih Fokus ke Danu..ketimbang si Syifa..
ReplyDeleteiya Nit, di sini fokus ceritanya Danusyifa memang tidak tampil di episode ini
chinduk said: tambahan.perlu sedikit perubahan mungkin,pada endingnya nanti supaya engga klise,kebaikan selalu mengalahkan keburukanTuinks
ReplyDeletenanti saya coba yasebenarnya di kisah ini tidak ada baik dan burukhanya sekedar bagaimana bersikap mengenai tanggung jawab hidup^___^
asasayang said: Oalah, komenku td tdk muncul, td blg apa ya? Aduh lupa...
ReplyDeletebikin yang baru lagi ayoLina kemana saja? sepertinya jarang beredarMudah-mudahan baik-baik saja ya^___^
hehe. penulis adalah raja^^ bahkan ada yg bilang tuhan kecil.
ReplyDeleteAkhirnyaa... dibuat juga...Lamaaa.... banget nungguinnya.. :PSepertinya kali ini memang lebih Fokus ke Danu..ketimbang si Syifa..
ReplyDeletetambahan.perlu sedikit perubahan mungkin,pada endingnya nanti supaya engga klise,kebaikan selalu mengalahkan keburukanTuinks
ReplyDeleteOalah, komenku td tdk muncul, td blg apa ya? Aduh lupa...
ReplyDeletebakhsayanda2 said: Aku juga plng ga bisa nulis cerpen bu ..
ReplyDeletekan belum dicobaayo dicoba^___^
bukansuperman said: Kira-kira yang bikin eps.10 yg diposting ini ndak dihapus, apa Bu Guru?
ReplyDeletecerita-cerita yang saya hapus itu berupa konflik-konflik yang ngga mutu dengan para calon mama, makanya saya merasa seperti sinetron Indonesia. Kenapa yang ini tidak dihapus? Karena yang ini tidak bercerita tentang konflik. Ini hanya penggambaran tentang pribadi danu, sense of sinetron Indonesianya tidak muncul disini^___^
duniauchi said: rada lupa ma crita sbelumnya. tapi salut juga. koq tw kontrak2 gtu si bu guru?hehe
ReplyDeletesssst ini ngarang chi, sebetulnya pengen riset sih, tapi ngga tahu harus bagaimana^___^
larass said: aneh nya aneh yang gak nyambung bu jadi saya males
ReplyDeleteayo dicoba sekaliiii saja, ntar ketagihan deh^___^
sunnyndra said: Iya, baru ikut yg 10..Kayaknyua di Danu workaholic ya ? ..ampe lupa kewajiban nikah ^_^
ReplyDeleteSepertinya begitu. Dia mencintai pekerjaannya dan mencintai gaya hidupnya sebelum "ketiban" tanggung jawab memelihara Syifa
miftamifta said: ^__^Menunggu episode selanjutnya
ReplyDeleteMudah-mudahan bisa segera^___^
Aku juga plng ga bisa nulis cerpen bu ..
ReplyDeleteKira-kira yang bikin eps.10 yg diposting ini ndak dihapus, apa Bu Guru?
ReplyDeleteIya, baru ikut yg 10..Kayaknyua di Danu workaholic ya ? ..ampe lupa kewajiban nikah ^_^
ReplyDeleterada lupa ma crita sbelumnya. tapi salut juga. koq tw kontrak2 gtu si bu guru?hehe
ReplyDeletenengmetty said: saya malah pengen bikin cerita yang endingnya aneh tuh ras^___^
ReplyDeleteaneh nya aneh yang gak nyambung bu jadi saya males
^__^Menunggu episode selanjutnya
ReplyDeletelarass said: selalu ending nya aneh-aneh
ReplyDeletesaya malah pengen bikin cerita yang endingnya aneh tuh ras^___^
bu guru hebat ya, saya kok paling sulit menulis cerpen. selalu ending nya aneh-aneh
ReplyDeletemenatapmatahari said: lingga teh mau teh.... nggak pake susu...
ReplyDeletesebentar ya manis, dibikinin dulu^___^
nengmetty said: duduk manis ya, ayo susunya diminum dulu^___^
ReplyDeletelingga teh mau teh.... nggak pake susu...
menatapmatahari said: baru ngikut sari episode 10 nih*jadi pembaca yang manis dulu aaah*
ReplyDeleteduduk manis ya, ayo susunya diminum dulu^___^
lintangabimanyu said: oh bu guru
ReplyDeleteoh mas Lintang^___^
baru ngikut sari episode 10 nih*jadi pembaca yang manis dulu aaah*
ReplyDeleteaxhu said: masukannya apa ya :D ditunggu episode 11 ( sok jd penggemar sinetron, padahal gak pernah nonton sinetron )ditunggu lanjutannya, dBM 10 jd banyak kenanganya, ditulis 5 kali ^_^
ReplyDeletesemoga selanjutnya lebih lancar dan tidak kena sindrom sinetron Indonesia lagi^___^
axhu said: akhirnya :)belum baca senyum dulu
ReplyDeleteterima kasih senyumnya^___^
oh bu guru
ReplyDeletemasukannya apa ya :D ditunggu episode 11 ( sok jd penggemar sinetron, padahal gak pernah nonton sinetron )ditunggu lanjutannya, dBM 10 jd banyak kenanganya, ditulis 5 kali ^_^
ReplyDeleteakhirnya :)belum baca senyum dulu
ReplyDeletemasih belum bisa nebak jalan ceritanya niy...***kalo mudah ketebak, sinetron dong***maaf niy bu, baru baca, kompi sering 'hang' jadi rada tersendat aktivitas Online nya....~dari kisaran simatupang, tetap menunggu kelanjutan dengan setia~
ReplyDelete