Apa judul di atas mengingatkan anda pada sebuah lagu berirama gambus? Ya, niat untuk membuat tulisan ini muncul saat saya (tidak bisa tidak) mendengar lagu tersebut.
Dua hari ini saya mudik karena adik laki-laki semata wayang saya menikah. Unik juga kisahnya. Pertemuan pertama adik saya dengan (calon) isterinya terjadi beberapa hari sebelum lebaran kemarin. Pertemuan kedua saat mamah saya meminta dia datang ke rumah untuk memperkenalkan diri. Pertemuan ketiga saat adik saya (ditemani mamah saya, heee) mengunjungi rumahnya untuk memperkenalkan diri pada keluarganya. Pertemuan ke empat lamaran, dan pertemuan ke lima nikah. Subhanallah.
Beruntungnya tinggal di kampung adalah rasa kekeluargaan dan gotong royong yang masih sangat kental. Dengan rencana pernikahan yang terhitung lumayan mendadak, terus terang keluarga kami sangat tidak siap secara materi. Saat membicarakan pelaksanaan upacara pernikahan, kedua keluarga sepakat untuk melakukannya secara sederhana. Yang mana hal tersebut berupa kejujuran dari keluarga kami dan kerendah-hatian dari pihak mereka.
Jujur karena memang kondisi keuangan sedang pas-pasan. Kami bahkan bingung, bagaimana mau mengangkut saudara-saudara yang sebegitu banyak ke tempat pernikahan. Beruntung punya tetangga pada baik hati. Mereka dengan sukarela menyediakan mobilnya, plus supir dan bensin. Sebelas buah mobil disediakan oleh tetangga, ditambah beberapa mobil saudara siap mengantar rombongan pengantin. Para tetangga tentu saja terlibat aktif di kepanitiaan dan ikut juga dalam rombongan.
Upacara penyambutan calon pengantin laki-laki ternyata versi 'modifikasi'. Selama ini saya hanya mengenal upacara yang 'murni' sunda. Ada kawih dari sinden, ada lengser yang menjemput, ada berbalas pantun menggunakan bahasa sunda sastra yang nyaris punah. Kemarin lain. Ada tarian penyambutan (yang kalau hal ini diberitahukan lebih dulu pasti ditolak adik saya), kemudian calon pengantin dipayungi diiringi lagu lir-ilir. Nah lho, orang jawa tengah, ayo patenkan lagu lir-ilir sebelum diklaim oleh jawa barat. Heheheh.
Setelah selesai akad, para tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan. Tempat untuk makan keluarga terpisah dari para tamu undangan. Sebetulnya tempatnya nyaman, hanya saja lokasinya disebelah panggung, tepat kearah mana sound system menghadap. Bila berkumpul, saat makan bersama biasanya kami jadikan ajang untuk saling banting, saling mencela, sekedar bercanda menambah keakraban agar kami bisa tertawa bersama. Tapi kemarin, acara makan kami lakukan dalam diam. Bukan apa-apa, sudah bicara berteriakpun percuma, yang tepat disamping kita saja tidak mendengar apa yang kita teriakan. Di panggung sedang tampil sebuah group qasidah (?). Dentuman basnya terasa menggetarkan dada.
Di langit ada matahari
bersinar menerangi bumi
...................................
Foto menyusul kalau dapet :)
Kemaren mau ikutan makan2, tp pesawatnya delay smp skrg blm dtg2 :)
ReplyDeletebarokallahu bwt adiknya mbak..smoga jd keluarga samara, sgra diberi keturunan dan yg blm jg sgra menyusul..:) amin..
ReplyDeletebakhsayanda2 said: ibu kapa nih ,memangnya ga kepingin ?
ReplyDeletekapan ya?^___^
menatapmatahari said: @saturindumas suganya kapaaaaan?
ReplyDeleteiya nih ,si om juga kapannnn ???padahal yang antri udah banyak :))
ibu kapa nih ,memangnya ga kepingin ?
ReplyDelete@saturindumas suganya kapaaaaan?
ReplyDelete@saturindumas suganya kapaaaaan?
ReplyDeletesaturindu said: kalau disalip, berarti harus diberi ganti rugi :)
ReplyDeleteheheheada ganti ruginya ya?^___^
saturindu said: iya, ling...teh mettynya kapaaaaaaannnn'?:))
ReplyDeletehaduh! Itu pertanyaan semua sanak saudara tetanggatetehnya kapaaaaan? Kapaaaaaan?hikz^___^
duniauchi said: cahayanya yg terang..la la la la la la la5 kali pertmuan lsg married. waw!
ReplyDeleteayo chi, buruan nyusul^___^
kalau disalip, berarti harus diberi ganti rugi :)
ReplyDeleteiya, ling...teh mettynya kapaaaaaaannnn'?:))
ReplyDeletecahayanya yg terang..la la la la la la la5 kali pertmuan lsg married. waw!
ReplyDeletemenatapmatahari said: Teh mettynya kapaaaaan? ;)
ReplyDeletedoain yaaaa^___^
Teh mettynya kapaaaaan? ;)
ReplyDeleteaamiinNudah-nudahab cepet ya^___^
ReplyDeleteSmg teteh jg cpt menyusul untuk menyempurnakah separuh agamaJangan lupa undangannya ya teh :D
ReplyDeleteivoniezahra said: Saya penari latar qasidahnya bu guru hehe. Barakallahu fik bt kedua mempelai :)
ReplyDeleteoooohhh hehehejangan-jangan.................^___^
aamiinkok tetehnya ga didoain?^___^
ReplyDeletelarass said: Selamat untuk adeknya bu guru...
ReplyDeletemakasih laras^___^
Saya penari latar qasidahnya bu guru hehe. Barakallahu fik bt kedua mempelai :)
ReplyDeleteBarakallahu Semg Menjadi keluarga yang sakinah mawadah buat adiknya tehSmg nana jg cpt menyusul
ReplyDeleteSelamat untuk adeknya bu guru...
ReplyDeleteaxhu said: barakallahu untuk adik dan adik ipar Bu GuruBu Guru, qasidahannya yg keras, gak dengar sampe sini :D
ReplyDeleteterima kasih doanyacoba mbak marya dengerinnya sambil meremgimana suara saya?^___^
fatim4h said: bukan taklim yg diikuti fath teh :Dmana bisa ada lagu dalam kajianku :Phiks fath jd terharu neh dengan kisah pertemuan adiknya dengan calonnya itu..emngingatkan fath juga..ketemu tukeran data.nazhar dan ingin nikah ada kendala..wahhhhhhhhhhhhhhh sakitnya setengah mati :D
ReplyDeletesaatnya melangkah ke masa depan Fathbarangkali bukan jodohnyaatau barangkali belum waktunyajangan terlalu dipikirkan ya^___^
barakallahu untuk adik dan adik ipar Bu GuruBu Guru, qasidahannya yg keras, gak dengar sampe sini :D
ReplyDeletepuntowati said: Berbeda dg perkawinan dari anak kenalan saya hari sabtu yll.....konon krn ingin menunjukkan kemampuannya pada pihak besan dan keinginan untuk menyelenggarakan pesta yang wah maka pihak pengantin pria terpaksa menggadaikan rumah, padahal itu adalah rumah yg ditempatinya.....nah bagaimana kalau mereka tidk bisa menebusnya........dan bagaimana jika pengantin wanita nanti kuciwa mengetahui suaminya tidak sekay yg dibayangkan.....
ReplyDeletewaduh, sayang sekali sampai sebegitukenapa mesti memaksakan diri yajadinya malah membebani diri sendiri^___^
nengmetty said: Oh, saat taklim ada nyanyinya juga? wah ...............^___^
ReplyDeletebukan taklim yg diikuti fath teh :Dmana bisa ada lagu dalam kajianku :Phiks fath jd terharu neh dengan kisah pertemuan adiknya dengan calonnya itu..emngingatkan fath juga..ketemu tukeran data.nazhar dan ingin nikah ada kendala..wahhhhhhhhhhhhhhh sakitnya setengah mati :D
puntowati said: Meskipun sederhana tapi kalau niatnya luhur dan didasari hati yang bersih ....Insya malah perkawinan bisa berjalan langgeng dan kedua penganten hidup berbahagia karena tiada dusta diantaranya.........
ReplyDeleteaamiin, mudah-mudahan^___^
liya715 said: semoga adiknya menjadi keluarga sakinah.. Amin...aku msh ingat lagunya ,karna di tempatku ada grup khasidah jg :)
ReplyDeleteaamiinLagu yang terkenal sepertinya memang^___^
fatim4h said: lagu itu mah lagu yg biasa dibawakan taklim disini neh :Dtapi ane salah satunya yg tidak ikutan dalam menyanyikan ...:)
ReplyDeleteOh, saat taklim ada nyanyinya juga? wah ...............^___^
Meskipun sederhana tapi kalau niatnya luhur dan didasari hati yang bersih ....Insya malah perkawinan bisa berjalan langgeng dan kedua penganten hidup berbahagia karena tiada dusta diantaranya.........Berbeda dg perkawinan dari anak kenalan saya hari sabtu yll.....konon krn ingin menunjukkan kemampuannya pada pihak besan dan keinginan untuk menyelenggarakan pesta yang wah maka pihak pengantin pria terpaksa menggadaikan rumah, padahal itu adalah rumah yg ditempatinya.....nah bagaimana kalau mereka tidk bisa menebusnya........dan bagaimana jika pengantin wanita nanti kuciwa mengetahui suaminya tidak sekay yg dibayangkan.....
ReplyDeletemiftamifta said: Barrakallahu untuk adiknya neng Metty ya... Semoga menjadi keluarga yg sakinah mawwadah warrohmah sampai nanti... *hehe jadi kangen liat manten ala Jawa neng... Ditunggu jurnal foto nya ya^^
ReplyDeleteTerima kasih doanya untuk adik saya, aamiinmudah-mudahan fotonya dapet ya
ivoniezahra said: Hehe, jadi ingat waktu qasidahan di desa neh mbk..:)
ReplyDeletewooo, pernah ikut group qasidahan nih?^___^
semoga adiknya menjadi keluarga sakinah.. Amin...aku msh ingat lagunya ,karna di tempatku ada grup khasidah jg :)
ReplyDeletelagu itu mah lagu yg biasa dibawakan taklim disini neh :Dtapi ane salah satunya yg tidak ikutan dalam menyanyikan ...:)
ReplyDeleteBarrakallahu untuk adiknya neng Metty ya... Semoga menjadi keluarga yg sakinah mawwadah warrohmah sampai nanti... *hehe jadi kangen liat manten ala Jawa neng... Ditunggu jurnal foto nya ya^^
ReplyDeleteHehe, jadi ingat waktu qasidahan di desa neh mbk..:)
ReplyDeletesemoga ibu prosesnya lebih cepat dan lebih baik lagi..semoga semuanya dimudahkan ya bu..!!tapi saya gak mau makan deket sound ...
ReplyDeleteHm..........sudah liat potonya tadi. Selamat ya buat adiknya.
ReplyDeleteSelamat buat adiknya Teh.Semoga Sakinah ma waddah warrahmah.
ReplyDeleteMusim haji = musim nikah.... Jadi pengen ikutan dendang kasidahannya :DSemoga adiknya menjadi keluarga yang sakinah,mawadah dan warahmah.. Amin...
ReplyDeleteSubhanallah... klo Allah sudah berkehendak maka tak ada yg tak mungkin... proses nya betul2 dimudahkan. Selamat yaa... Smoga mb neng cepet menyusul, dan aq bagai... ;-D *hwe..?*
ReplyDeletenengmetty said: heheheada ganti ruginya ya?^___^
ReplyDeleteooh iya.. teh.. klo dalam adat kita ada ganti rugi neeh...gak mesti mahal2 yg pasti ada tuuh..Btw saya ngebayangin keluarga teteh makan sambil denger musik berdentum dari arah speaker..kira2 kerasa Fly atau pusing gak yaa..saya aja klo terlalu keras bakalan pusing tuuh.. ^_^
khiki. koq pada nyanyi kapan kapan....qt brjumpa lagy. hehe
ReplyDeletenengmetty said: amin amin aminnanti saya sediain tempat di atas panggung^___^
ReplyDeleteha....???
arimbikecil said: Dilangit ada matahari bersinar menerangi bumi, dibumi ada para nabi utusan robbul izzati,selamat berbahagia
ReplyDeleteHapal ya?Terima kasih^___^
arifsibijak said: congrat,......
ReplyDeletekenapa ga dataaaaang?^___^
raniuswah said: semoga ibu prosesnya lebih cepat dan lebih baik lagi..semoga semuanya dimudahkan ya bu..!!tapi saya gak mau makan deket sound ...
ReplyDeleteamin amin aminnanti saya sediain tempat di atas panggung^___^
meandmydream said: Hm..........sudah liat potonya tadi. Selamat ya buat adiknya.
ReplyDeletemakasih ya Vit^___^
adeirmasury said: Selamat buat adiknya Teh.Semoga Sakinah ma waddah warrahmah.
ReplyDeleteaamiinInsya Allah disampaikan^___^
nurinautami said: Musim haji = musim nikah.... Jadi pengen ikutan dendang kasidahannya :DSemoga adiknya menjadi keluarga yang sakinah,mawadah dan warahmah.. Amin...
ReplyDeleteayo berdendangaamiin, terima kasih ya^___^
kakireina said: Subhanallah... klo Allah sudah berkehendak maka tak ada yg tak mungkin... proses nya betul2 dimudahkan. Selamat yaa... Smoga mb neng cepet menyusul, dan aq bagai... ;-D *hwe..?*
ReplyDeletebetul sekali mbakaamiin, mbak rika juga^___^
nitafebri said: ooh iya.. teh.. klo dalam adat kita ada ganti rugi neeh...gak mesti mahal2 yg pasti ada tuuh..Btw saya ngebayangin keluarga teteh makan sambil denger musik berdentum dari arah speaker..kira2 kerasa Fly atau pusing gak yaa..saya aja klo terlalu keras bakalan pusing tuuh.. ^_^
ReplyDeleteSebetulnya dalam adat sunda juga ada, namanya palelengkah. Pemberian karena melangkahitapi rada-rada ngga tega juga, soalnya tahu modalnya hehehe^___^
duniauchi said: khiki. koq pada nyanyi kapan kapan....qt brjumpa lagy. hehe
ReplyDeleteIya nih chi, sudah tradisi sepertinya^___^
adearin said: Kemaren mau ikutan makan2, tp pesawatnya delay smp skrg blm dtg2 :)
ReplyDeletewah,pantesan ditunggui ngga nyampe-nyampe ^___^
ratnapratiwi said: barokallahu bwt adiknya mbak..smoga jd keluarga samara, sgra diberi keturunan dan yg blm jg sgra menyusul..:) amin..
ReplyDeleteaamiinterima kasih doanya :)
Dilangit ada matahari bersinar menerangi bumi, dibumi ada para nabi utusan robbul izzati,selamat berbahagia
ReplyDeleteDilangit ada matahari bersinar menerangi bumi, dibumi ada para nabi utusan robbul izzati,selamat berbahagia
ReplyDeletecongrat,......
ReplyDelete