bukankah dia berkata padamu bahwa aku menarikan tarian gila
dan kau percaya
sedang kau dan dia tidak mendengar hentakkan musiknya
tetabuhan yang hanya terdengar olehku sendiri
hingga tarian inipun milikku sendiri
semburkan saja sumpah serapahmu
dengan kasar dan terang-terangan
atau dengan siloka yang sama menikam
biar saja
biar saja
karena tetabuhan ini
masih menghentak di telinga
milikku..............sendiri........
gambar diambil di sini
Puisinya indahTp sy gak begitu paham artinya neng,maaf pagi ini rada lemot
ReplyDeletewaduh sahut2 an puisipenen ikutan tp ngga bisahiks hiks hiks...Mengamati saja ah
ReplyDeletenice posting.. tapi gak ngerti maksudnya apa ... maaf lagi rada2 lemot...
ReplyDeleteBiar saja semua bicara, karna mereka tak tahu makna hanya dirimu yang faham tarian ini"Selamat menari bu...jangan pedulikan mereka"
ReplyDeletenengmetty said: tetabuhan duka.....kembali menyapapada rangkaian kisah-kisah kembara
ReplyDeleteduka-sukaberpadu dalam ramuan waktutak pernah basicawan kenangan menghidangkannya kembaliPada sang kembarayang letih meniti angin
teh kemaren di call susah amat sih ......kapan daku bisa kesananya ....
ReplyDeletesaturindu said: tetabuhan rindu....bergema selaludi ruang2 jiwa hampa cinta
ReplyDeletetetabuhan duka.....kembali menyapapada rangkaian kisah-kisah kembara
tetabuhan rindu....bergema selaludi ruang2 jiwa hampa cinta
ReplyDeleteaxhu said: hehe gpp Bu Guru, tadi mikir memang ga boleh komentsudah bisa tersenyum kan Neng, meski Hk mendung :( JKT apa kbr?
ReplyDeletewah, siap-siap payung mbaksaya lagi di kampung mbak di kuningan dan suasananya cerah ceria^___^
hehe gpp Bu Guru, tadi mikir memang ga boleh komentsudah bisa tersenyum kan Neng, meski Hk mendung :( JKT apa kbr?
ReplyDeleteduniauchi said: oh. yayaya. understand.
ReplyDeleteyou are a smart student ^___^
axhu said: koment saya tadi ilang :((
ReplyDeletewaduh maaf banyak-banyak mbak marya. Tadi memang sempet saya post, terus saya edit menghilangkan kolom komennya, mungkin saat itu mbak marya kasih komen. Maaaaaaaaaaaffffffff baaaaannnnnnnnggggggggggggeeeeeeeettttttt ya ya ya ?^___^
oh. yayaya. understand.
ReplyDeletekoment saya tadi ilang :((
ReplyDeleteiya, tadi kontak komennya macet :Dsiloka itu simbol
ReplyDeletetadi paz awal aq buka koq gag da kotak commentnya yah neng?btw aq lum tw arti siloka ni.
ReplyDeletem3z0e said: lagi gak bisa serius neng..jadi no komen... hehehe
ReplyDeletelagi sudah bisa bercanda nih dzul jadi boleh tertawa^___^
lagi gak bisa serius neng..jadi no komen... hehehe
ReplyDeleteberbalas puisi yg sgt indah bu guru..wlpn sy krg mudheng maksudnya:)
ReplyDeleteNice bu...
ReplyDeletenengmetty said: menariku dengan hentakkan sepenuh jiwapada birama yang kian cepattanpa jeda"terima kasih supportnya mi"
ReplyDeleteJangan pernah berhenti...Teruslah Menari....
Saya suka puisi kamu yg satu ini...Isinya ttg kesalah pahaman? Mudah2an mereka mengerti kalau Metty selalu bermaksud baik dan tidak ada niat sirik...
ReplyDeleteneng, lama tak bersua kita..
ReplyDeletemengapa harus terbiarkan ,jika hentak kan musiknya memaksamu ingin menari ....
ReplyDeletemiftamifta said: Puisinya indahTp sy gak begitu paham artinya neng,maaf pagi ini rada lemot
ReplyDeletesama, saya juga ngga begitu paham^___^
sunnyndra said: waduh sahut2 an puisipenen ikutan tp ngga bisahiks hiks hiks...Mengamati saja ah
ReplyDeletesaya juga ikut mengamati ah^___^
intan0812 said: nice posting.. tapi gak ngerti maksudnya apa ... maaf lagi rada2 lemot...
ReplyDeletebisa diartikan apa saja kok^___^
raniuswah said: Biar saja semua bicara, karna mereka tak tahu makna hanya dirimu yang faham tarian ini"Selamat menari bu...jangan pedulikan mereka"
ReplyDeletemenariku dengan hentakkan sepenuh jiwapada birama yang kian cepattanpa jeda"terima kasih supportnya mi"
saturindu said: duka-sukaberpadu dalam ramuan waktutak pernah basicawan kenangan menghidangkannya kembaliPada sang kembarayang letih meniti angin
ReplyDeleteakulah kembara yang menapaki jalan kehidupanberhaluan angan berteman keyakinanwalau sedikit bebaur keraguanpada cawan kenangan yang hendak kureguktak ada tetes yang tersisa
@FathFath, teteh sudah ada dikampung, hp teteh selalu on kokkapan mau kesini?
ReplyDeleteSiloka temennya SiAmir, SiBadu, dan SiTuti atau bukan ya, Bu?
ReplyDeletemanusiakayu said: Siloka temennya SiAmir, SiBadu, dan SiTuti atau bukan ya, Bu?
ReplyDeletebetul jamal, tolong carikan mereka semua ya, saya ada perlu^___^
ratnapratiwi said: berbalas puisi yg sgt indah bu guru..wlpn sy krg mudheng maksudnya:)
ReplyDeletedinikmati saja, tak usah dimengerti^___^
larass said: Nice bu...
ReplyDeleteSaya? terima kasih laras^___^
raniuswah said: Jangan pernah berhenti...Teruslah Menari....
ReplyDeletehups, terkadang lelah juga ^___^
puntowati said: Saya suka puisi kamu yg satu ini...Isinya ttg kesalah pahaman? Mudah2an mereka mengerti kalau Metty selalu bermaksud baik dan tidak ada niat sirik...
ReplyDeleteBetul mbak Silvy, mudah-mudahan demikian^___^
rumohaceh said: neng, lama tak bersua kita..
ReplyDeleteIya nih, kemana aja bang ali?
bakhsayanda2 said: mengapa harus terbiarkan ,jika hentak kan musiknya memaksamu ingin menari ....
ReplyDeletemusiknya memaksaku harus menari :P
nengmetty said: betul jamal, tolong carikan mereka semua ya, saya ada perlu^___^
ReplyDeleteSi Amir dan si Badu nggak mau nurut Bu. masih main bola katanya.Kalau si Tuti, masih nemenin Ibunya ke pasar..Nanti dibujuk lagi deh, Bu..
Siloka itu maksudnya apa Teh ?Puisinya bagus, banyak yang tersirat disitu.Paling sulit membuat puisi dengan bahasa tersirat, sampe sekarang ima belum begitu sempurna :)
ReplyDelete