Pages

Sunday, October 11, 2009

biar saja

bukan aku tak paham pada siloka yang kau pahatkan di sana
bukankah dia berkata padamu bahwa aku menarikan tarian gila
dan kau percaya
sedang kau dan dia tidak mendengar hentakkan musiknya
tetabuhan yang hanya terdengar olehku sendiri
hingga tarian inipun milikku sendiri
semburkan saja sumpah serapahmu
dengan kasar dan terang-terangan
atau dengan siloka yang sama menikam
biar saja
biar saja
karena tetabuhan ini
masih menghentak di telinga
milikku..............sendiri........


gambar diambil di sini

40 comments:

  1. Puisinya indahTp sy gak begitu paham artinya neng,maaf pagi ini rada lemot

    ReplyDelete
  2. waduh sahut2 an puisipenen ikutan tp ngga bisahiks hiks hiks...Mengamati saja ah

    ReplyDelete
  3. nice posting.. tapi gak ngerti maksudnya apa ... maaf lagi rada2 lemot...

    ReplyDelete
  4. Biar saja semua bicara, karna mereka tak tahu makna hanya dirimu yang faham tarian ini"Selamat menari bu...jangan pedulikan mereka"

    ReplyDelete
  5. nengmetty said: tetabuhan duka.....kembali menyapapada rangkaian kisah-kisah kembara
    duka-sukaberpadu dalam ramuan waktutak pernah basicawan kenangan menghidangkannya kembaliPada sang kembarayang letih meniti angin

    ReplyDelete
  6. teh kemaren di call susah amat sih ......kapan daku bisa kesananya ....

    ReplyDelete
  7. saturindu said: tetabuhan rindu....bergema selaludi ruang2 jiwa hampa cinta
    tetabuhan duka.....kembali menyapapada rangkaian kisah-kisah kembara

    ReplyDelete
  8. tetabuhan rindu....bergema selaludi ruang2 jiwa hampa cinta

    ReplyDelete
  9. axhu said: hehe gpp Bu Guru, tadi mikir memang ga boleh komentsudah bisa tersenyum kan Neng, meski Hk mendung :( JKT apa kbr?
    wah, siap-siap payung mbaksaya lagi di kampung mbak di kuningan dan suasananya cerah ceria^___^

    ReplyDelete
  10. hehe gpp Bu Guru, tadi mikir memang ga boleh komentsudah bisa tersenyum kan Neng, meski Hk mendung :( JKT apa kbr?

    ReplyDelete
  11. duniauchi said: oh. yayaya. understand.
    you are a smart student ^___^

    ReplyDelete
  12. axhu said: koment saya tadi ilang :((
    waduh maaf banyak-banyak mbak marya. Tadi memang sempet saya post, terus saya edit menghilangkan kolom komennya, mungkin saat itu mbak marya kasih komen. Maaaaaaaaaaaffffffff baaaaannnnnnnnggggggggggggeeeeeeeettttttt ya ya ya ?^___^

    ReplyDelete
  13. iya, tadi kontak komennya macet :Dsiloka itu simbol

    ReplyDelete
  14. tadi paz awal aq buka koq gag da kotak commentnya yah neng?btw aq lum tw arti siloka ni.

    ReplyDelete
  15. m3z0e said: lagi gak bisa serius neng..jadi no komen... hehehe
    lagi sudah bisa bercanda nih dzul jadi boleh tertawa^___^

    ReplyDelete
  16. lagi gak bisa serius neng..jadi no komen... hehehe

    ReplyDelete
  17. berbalas puisi yg sgt indah bu guru..wlpn sy krg mudheng maksudnya:)

    ReplyDelete
  18. nengmetty said: menariku dengan hentakkan sepenuh jiwapada birama yang kian cepattanpa jeda"terima kasih supportnya mi"
    Jangan pernah berhenti...Teruslah Menari....

    ReplyDelete
  19. Saya suka puisi kamu yg satu ini...Isinya ttg kesalah pahaman? Mudah2an mereka mengerti kalau Metty selalu bermaksud baik dan tidak ada niat sirik...

    ReplyDelete
  20. mengapa harus terbiarkan ,jika hentak kan musiknya memaksamu ingin menari ....

    ReplyDelete
  21. miftamifta said: Puisinya indahTp sy gak begitu paham artinya neng,maaf pagi ini rada lemot
    sama, saya juga ngga begitu paham^___^

    ReplyDelete
  22. sunnyndra said: waduh sahut2 an puisipenen ikutan tp ngga bisahiks hiks hiks...Mengamati saja ah
    saya juga ikut mengamati ah^___^

    ReplyDelete
  23. intan0812 said: nice posting.. tapi gak ngerti maksudnya apa ... maaf lagi rada2 lemot...
    bisa diartikan apa saja kok^___^

    ReplyDelete
  24. raniuswah said: Biar saja semua bicara, karna mereka tak tahu makna hanya dirimu yang faham tarian ini"Selamat menari bu...jangan pedulikan mereka"
    menariku dengan hentakkan sepenuh jiwapada birama yang kian cepattanpa jeda"terima kasih supportnya mi"

    ReplyDelete
  25. saturindu said: duka-sukaberpadu dalam ramuan waktutak pernah basicawan kenangan menghidangkannya kembaliPada sang kembarayang letih meniti angin
    akulah kembara yang menapaki jalan kehidupanberhaluan angan berteman keyakinanwalau sedikit bebaur keraguanpada cawan kenangan yang hendak kureguktak ada tetes yang tersisa

    ReplyDelete
  26. @FathFath, teteh sudah ada dikampung, hp teteh selalu on kokkapan mau kesini?

    ReplyDelete
  27. Siloka temennya SiAmir, SiBadu, dan SiTuti atau bukan ya, Bu?

    ReplyDelete
  28. manusiakayu said: Siloka temennya SiAmir, SiBadu, dan SiTuti atau bukan ya, Bu?
    betul jamal, tolong carikan mereka semua ya, saya ada perlu^___^

    ReplyDelete
  29. ratnapratiwi said: berbalas puisi yg sgt indah bu guru..wlpn sy krg mudheng maksudnya:)
    dinikmati saja, tak usah dimengerti^___^

    ReplyDelete
  30. larass said: Nice bu...
    Saya? terima kasih laras^___^

    ReplyDelete
  31. raniuswah said: Jangan pernah berhenti...Teruslah Menari....
    hups, terkadang lelah juga ^___^

    ReplyDelete
  32. puntowati said: Saya suka puisi kamu yg satu ini...Isinya ttg kesalah pahaman? Mudah2an mereka mengerti kalau Metty selalu bermaksud baik dan tidak ada niat sirik...
    Betul mbak Silvy, mudah-mudahan demikian^___^

    ReplyDelete
  33. rumohaceh said: neng, lama tak bersua kita..
    Iya nih, kemana aja bang ali?

    ReplyDelete
  34. bakhsayanda2 said: mengapa harus terbiarkan ,jika hentak kan musiknya memaksamu ingin menari ....
    musiknya memaksaku harus menari :P

    ReplyDelete
  35. nengmetty said: betul jamal, tolong carikan mereka semua ya, saya ada perlu^___^
    Si Amir dan si Badu nggak mau nurut Bu. masih main bola katanya.Kalau si Tuti, masih nemenin Ibunya ke pasar..Nanti dibujuk lagi deh, Bu..

    ReplyDelete
  36. Siloka itu maksudnya apa Teh ?Puisinya bagus, banyak yang tersirat disitu.Paling sulit membuat puisi dengan bahasa tersirat, sampe sekarang ima belum begitu sempurna :)

    ReplyDelete