Pages

Sunday, November 29, 2009

Kisah Kita

penggal pertama
runut kembali jejak sang waktu
kala mula, tika malam tak juga mimpi
bayu bisikan kata, canda dan salah duga
tiada lelah ia walau harus lintas benua
tak mengapa
sedikit malu kuatkan aroma rasa
pasang surut itu biasa bagi samudra
pantai tetap digarisnya kala damai pun kala badai



penggal kedua
aku tak memilih rindu ini menjadi raja dalam dada
hanya aku tak bisa tumbangkannya



penggal ketiga
inilah masa kini kataku
inilah kenangan katamu
aku tergugu


___________

Kawan, baru kutahu, betapa perkasanya luka

59 comments:

  1. nengmetty said: Kawan, baru kutahu, betapa perkasanya luka
    hmmm ....

    ReplyDelete
  2. Owh.. It's sound like as my soundtrack, I like it.

    ReplyDelete
  3. hati2 jgn sampai terluka kalau kena diabetes yah!

    ReplyDelete
  4. Ibu gak lagi sedih kan??kalaupun sedih jangan terlalu lama ya bu..

    ReplyDelete
  5. mulai dipenggal2 sekarang . . .heg2

    ReplyDelete
  6. penggal kelima bangkitmengingkis lukamerajai harimembuat goresan barudengan senyumanpagi bu

    ReplyDelete
  7. Tunjukkan pada luka kita yang jadi juaranya... (dee mode on)

    ReplyDelete
  8. begitulah luka.....dan betapa perkasa nya Bu Metty jika mampu melewatinya. Larass yakin Ibu Guru BISA!! ^_^

    ReplyDelete
  9. penggal keempat:hmmmm... hmmmmm... *masih mikir :D

    ReplyDelete
  10. Amat perkasanya sebuah lukaHingga mampu menghentikan detak jantungMemisahkan nyawa dari ragaTapiHaruskah kita tunduk pada luka?Membiarkan luka merajai hidup

    ReplyDelete
  11. T_T Bu Guru,saya sungguh terharuuuu...

    ReplyDelete
  12. nengmetty said: @umi uswah:Amin, tidak ada yang benar-benar titik kecuali kematian. Buat Allah, segalanya mudah saja
    Semoga semua kemudahan itu buat Ms. Mettyamiin..

    ReplyDelete
  13. @umi uswah:Amin, tidak ada yang benar-benar titik kecuali kematian. Buat Allah, segalanya mudah saja

    ReplyDelete
  14. "mudah-mudahan saya baik-baik saja umi uswah"Semoga sesudah ini semuanya betul2 menjadi lebih baik ya bu..!!

    ReplyDelete
  15. saturindu said: kl saya memaknai 'garis pantai' itu sebagai tujuan bersama, yg semestinya tidak berubah biarpun ada badai kehidupan yang melanda.:)
    memang kurang lebih itu pula yang saya maksudkan^___^

    ReplyDelete
  16. saturindu said: kita patut berterima kasih pada MP yang bisa menjembatani penulis dan pembaca secara interaktif.bagi penulis, memposting karyanya di MP, salah satu kegunaannya adalah mengukur kadar pemahaman pembaca (berlaku utk pembaca yg intens, yang membaca dengan kesungguhan).Bagi pembaca, merekapun bisa belajar tentang banyak hal, terutama tentang proses kreatif penulisan. Sangat terbuka kemungkinan bagi pembaca utk menjadi penulis.:)
    sepakat, beruntung saya mengenal mpberuntung juga saya mengenal mas suga^___^

    ReplyDelete
  17. nengmetty said: hehehe, apa mau kita bahas lebih jauh soal pantai dan garis pantai ini?
    nggak banget deh....hwehe.kl saya memaknai 'garis pantai' itu sebagai tujuan bersama, yg semestinya tidak berubah biarpun ada badai kehidupan yang melanda.:)

    ReplyDelete
  18. nengmetty said: saya kira mas suga benar.Membuat puisi tidak hanya sekedar ekspresi diritapi kita juga punya tanggung jawab terhadap pemahaman pembacaharus lebih banyak lagi belajar
    kita patut berterima kasih pada MP yang bisa menjembatani penulis dan pembaca secara interaktif.bagi penulis, memposting karyanya di MP, salah satu kegunaannya adalah mengukur kadar pemahaman pembaca (berlaku utk pembaca yg intens, yang membaca dengan kesungguhan).Bagi pembaca, merekapun bisa belajar tentang banyak hal, terutama tentang proses kreatif penulisan. Sangat terbuka kemungkinan bagi pembaca utk menjadi penulis.:)

    ReplyDelete
  19. saturindu said: yah, saya setuju bila yang dimaksudkan adalah 'garis pantai' bukan 'pantai'-nya. Kata 'pantai tetap digarisnya' menurut saya lebih terfokus pada 'pantai' bukan pada 'garis'. Tapi mungkin sang penulis memiliki selera berbeda. :)
    hehehe, apa mau kita bahas lebih jauh soal pantai dan garis pantai ini?Saya tidak ingin ngeyel, tapi kadang memang kita tidak fokus pada makna satu istilah ketika kita terlalu fokus pada pesanpun pesan itu tak sampai jugaterima kasih apresiasinya mas suga^___^

    ReplyDelete
  20. nengmetty said: garis pantai
    yah, saya setuju bila yang dimaksudkan adalah 'garis pantai' bukan 'pantai'-nya. Kata 'pantai tetap digarisnya' menurut saya lebih terfokus pada 'pantai' bukan pada 'garis'. Tapi mungkin sang penulis memiliki selera berbeda. :)

    ReplyDelete
  21. saturindu said: pantai tetap digarisnya kala badai' bisa menimbulkan ketidaksetujuan pembaca
    secara umum badai (yang bukan tsunami) tidak menimbulkan pergeseran garis pantai. Abrasi yang menimbulkan pergeseran garis pantai justru karena ombak yang rutin, perlahan dan sedikit demi sedikit.Saya kira sih begitu^___^

    ReplyDelete
  22. saturindu said: kata 'aroma rasa' serasa kurang pas dengan larik2 sebelumnya. Koherensi dan harmonisasi belum utuh di bait ini.
    membuatnya memang hanya pada acuan yang dimiliki sendiri, bukan acuan orang secara umum. Terima kasih masukannya, untuk perbaikan saya kelak^___^

    ReplyDelete
  23. saturindu said: terlampau sukar
    saya kira mas suga benar.Membuat puisi tidak hanya sekedar ekspresi diritapi kita juga punya tanggung jawab terhadap pemahaman pembacaharus lebih banyak lagi belajar

    ReplyDelete
  24. puntowati said: Oh....begitu toh "kisah kalian"....
    betul, begitulah...........hiks^___^

    ReplyDelete
  25. aningtyas said: penggal keempatbangun, bangkit, bergegas.... la la la
    Iya, harus bergegasjangan sampai ketinggalan kereta^___^

    ReplyDelete
  26. chikarei said: masih kah ada penggalan lanjutan?
    masihkah?entah.............^___^

    ReplyDelete
  27. arimbikecil said: dan aku ngungun dalam biru.kikiki, cakep, cakep mbak.jadi kangen, dah lama ga bikim puisi.
    ah, ayo buat puisinyasudah lama tidak baca puisinya arimbi kecilayo kalahkan sang matahari^___^

    ReplyDelete
  28. bakhsayanda2 said: hmmm ....
    mmmhh..........^___^

    ReplyDelete
  29. addicted2thatrush said: Owh.. It's sound like as my soundtrack, I like it.
    really? is your heart broken?what a pity^___^

    ReplyDelete
  30. kayanganjinga said: tergugu si apaan..??hihi
    tuh, sudah dijawab mas suga^___^

    ReplyDelete
  31. kolakpisang4500 said: hati2 jgn sampai terluka kalau kena diabetes yah!
    saya 100% sehatmudah-mudahan^___^

    ReplyDelete
  32. raniuswah said: Ibu gak lagi sedih kan??kalaupun sedih jangan terlalu lama ya bu..
    mudah-mudahan saya baik-baik saja umi uswah^___^

    ReplyDelete
  33. arifsibijak said: mulai dipenggal2 sekarang . . .heg2
    I need a glass of coffee and a plat of cassava fries^___^

    ReplyDelete
  34. elok46 said: penggal kelima bangkitmengingkis lukamerajai harimembuat goresan barudengan senyumanpagi bu
    pagi elbenarkah harus membuat goresan baru?mengapa saya lebih suka memeluk luka, atau memeluk si penyebab luka tepatnya?^___^

    ReplyDelete
  35. menatapmatahari said: Tunjukkan pada luka kita yang jadi juaranya... (dee mode on)
    tak ingin jadi juara kalau bersaingnya dengan lukaingin bahagia^___^

    ReplyDelete
  36. larass said: begitulah luka.....dan betapa perkasa nya Bu Metty jika mampu melewatinya. Larass yakin Ibu Guru BISA!! ^_^
    mudah-mudahan larasmudah-mudahan saya bisa melewatinya^___^

    ReplyDelete
  37. apa yang terjadi di penggal keempat dzul?^____^

    ReplyDelete
  38. apa yang harus teteh lakukan na?menyembuhkan luka dan melupakan?atau mengejar penyebab luka dan memohon?^___^

    ReplyDelete
  39. ivandiwijaya said: jadi akhir kisah kitanya? :D
    saya juga bertanya-tanya, bagaimana akhirnya^___^

    ReplyDelete
  40. miftamifta said: T_T Bu Guru,saya sungguh terharuuuu...
    cup....cupjangan nangis ya^___^

    ReplyDelete
  41. penggal pertama, terlampau sukar memaknai metafor2 yg coba dibentuk penulis, kata 'aroma rasa' serasa kurang pas dengan larik2 sebelumnya. Koherensi dan harmonisasi belum utuh di bait ini.dan 'pantai tetap digarisnya kala badai' bisa menimbulkan ketidaksetujuan pembaca. Tapi memang pada akhirnya akan diserahkan kembali pada sang penulis sendiri, yang bisa saja bereksperimen dengan kata2.

    ReplyDelete
  42. kayanganjinga said: tergugu si apaan..??hihi
    sukar bicara...atau gagap:)

    ReplyDelete
  43. Oh....begitu toh "kisah kalian"....

    ReplyDelete
  44. penggal keempatbangun, bangkit, bergegas.... la la la

    ReplyDelete
  45. masih kah ada penggalan lanjutan?

    ReplyDelete
  46. dan aku ngungun dalam biru.kikiki, cakep, cakep mbak.jadi kangen, dah lama ga bikim puisi.

    ReplyDelete
  47. luka itu telah menganga, takkan tertutup oleh cinta biasa..

    ReplyDelete
  48. Oh...jadi kalau bahasa puisi bisa disingkat ya Teh.Ketika...jadi tika ..*ini per tanyaan, bukan pernyataan :)

    ReplyDelete
  49. Msh sedih ya neng? Sy bisikin ya...msh bnyk yg pny rindu lebih dibanding dirinya hehe...eh, nanti sy Pm yah...

    ReplyDelete
  50. Ini postingan kpn neng? Bukankah luka itu mulai sirna? Doa saya, yg terbaik buat neng.,

    ReplyDelete
  51. adeirmasury said: Oh...jadi kalau bahasa puisi bisa disingkat ya Teh.Ketika...jadi tika ..*ini per tanyaan, bukan pernyataan :)
    kadang, kata-kata dalam puisi itu tak mesti sesuai kaidah eydseringkali ketatabahasaan dinomorduakan, yang dipentingkan biasanya kemampuan si kata mewakili makna yang ingin disampaikan pengarang sekaligus membangun harmoni dengan musikalitas keseluruhan puisi

    ReplyDelete
  52. adearin said: Msh sedih ya neng? Sy bisikin ya...msh bnyk yg pny rindu lebih dibanding dirinya hehe...eh, nanti sy Pm yah...
    mana dia pmnya? belum nyampe^___^

    ReplyDelete
  53. adearin said: Ini postingan kpn neng? Bukankah luka itu mulai sirna? Doa saya, yg terbaik buat neng.,
    Ini postingan kemarin mbaksudah tak ada luka dihati saya mbak^__^

    ReplyDelete
  54. debapirez said: luka itu telah menganga, takkan tertutup oleh cinta biasa..
    mesti pakai power glue?

    ReplyDelete
  55. raniuswah said: Semoga semua kemudahan itu buat Ms. Mettyamiin..
    aamiin^___^

    ReplyDelete