Pages

Thursday, May 21, 2009

Di Bening Matamu (2)

Kisah Sebelumnya klik di sini

“Anaknya perempuan atau laki-laki, pak?”
“Eh, ya….apa?”
“Yang didaftarkan di kelas satu, perempuan atau laki-laki?”
“Hm, eh,……………bagaimana?”
Ibu muda di sampingnya memandangnya dengan tatapan jengkel. Danu segera berusaha untuk berkonsentrasi.
“Anak saya perempuan bu”.
Perempuan tersebut mengucapkan oh singkat, lalu mengalihkan perhatiannya ke depan. Syukurlah.
Danu kembali mengenang peristiwa itu. Saat dia menemukan Syifa menangis dikamar sambil memeluk potret keluarganya, saat mereka berdua menangis duduk bersisian tanpa mengucapkan sepatah kata. Saat akhirnya dia merengkuh tubuh mungil itu dan memeluknya dalam pangkuannya, sampai si kecil itu tertidur dalam isakannya, dipangkuannya. Dari situlah semua ini dimulai. Keesokan harinya entah dari mana muncul semangat kepahlawanannya. Tanpa memikirkan akibat apa yang mungkin timbul, dia meminta Syifa untuk memanggilnya papa. Papa. Jadi Syifa punya seorang ayah, seorang bunda dan sekarang seorang papa.
Saat Danu meminta Syifa memanggilnya papa, dia hanya menatapnya dengan mata beningnya. Tapi saat mereka akan berangkat, (setiap hari Danu mengantar Syifa ke TKnya sambil dia sendiri berangkat ke tempat kerja) Syifa bertanya,
“Kita berangkat sekarang Pa?”
Sebuah inisiatif komunikasi yang pertama kali dilakukan Syifa sejak mereka tinggal bersama. Dan guru TK Syifa memberikan laporan bahwa Syifa bercerita dengan bangganya pada teman-temannya bahwa dia sekarang tinggal dengan papanya. Danu tak tahu bagaimana harus menanggapi laporan tersebut, di rumah, Syifa masih tetap syifa yang pendiam.
Begitulah Danu menjalani peran barunya sekarang. Dia mendftarkan Syifa ke sebuah SD swasta. Memperkenalkan diri sebagai seorang ayah. Bahkan namanya sendiripun mendukung peran barunya. Orang tuanya memberinya nama Muhammad Arya Sentanu, sedangkan nama kakaknya, ayah kandung Syifa, adalah Muhammad Arya Sentani. Entah mengapa panggilan mereka adalah Dani dan Danu dan bukan Tani dan Tanu. Pihak sekolah cenderung menganggap perbedaan nama pada KTP dan akta kelahiran Syifa sebagai sebuah kesalahan penulisan saja. Saat bagian administrasi sekolah tersebut meminta fotokopi KTP mamanya Syifa, Danu mengatakan kalau mamanya Syifa sudah meninggal. Dan inilah status barunya: duda beranak satu yang telah ditinggal mati oleh isterinya. Seorang duda yang belum pernah menikah, Danu tersenyum kecut.
Hal paling menyebalkan dari semuanya adalah dia kehilangan kebersamaannya dengan teman-temannya. Tidak pernah lagi Danu kongkow-kongkow dengan teman-temannya sepulang kerja, karena di rumah ada seorang anak yang menantinya untuk makan malam bersama. Tidak pernah lagi dia ikut kumpul bersama temannya di akhir peikan, karena itu waktunya untuk berkumpul dengan ‘anak semata wayangnya’. Bahkan dia tidak mengizinkan teman-temannya berkumpul dirumahnya karena tidak tahu hal tersebut bagus atau tidak buat Syifa. Dan bagaimana dia mau menggoda kasir swalayan tempatnya belanja kalau disampingnya ada seorang anak perempuan yang memanggilnya papa? Danu benar-benar telah kehilangan semua kesenangannya. Dia bukan lagi orang yang merdeka.
Dan sekarang dia sedang menjalankan peran sebagai seorang ayah yang ingin anaknya diterima di sebuah sekolah swasta yang sudah cukup punya nama. Diruangan ini, dia bersama lebih dari dua ratus orang lainnya sedang mendengarkan pengarahan dari pihak sekolah mengenai segala hal tetek bengek sekolah itu. Tak satupun kalimat si pembicara masuk ke dalam memorinya.

(BERSAMBUNG)

36 comments:

  1. bukansuperman said: Bu Guru...Mau lagi..Mana sambungannya?Ditunggu loh..
    Bentar ya, sabar, masih digodok

    ReplyDelete
  2. Bu Guru...Mau lagi..Mana sambungannya?Ditunggu loh..

    ReplyDelete
  3. asasayang said: Jgn lama2 ya bu guru, ntar pegel nunggunya..
    memang nunggunya sambil berdiri ya? ^__^mudah-mudahan bisa rutin walau sedikit demi sedikit

    ReplyDelete
  4. Jgn lama2 ya bu guru, ntar pegel nunggunya..

    ReplyDelete
  5. asasayang said: Nunggu aja deh
    wah, seneng deh banyak yang nunggu ^__^

    ReplyDelete
  6. sariibnuhaitsam said: bu, ini dari buku yg ada di perpus ya, pinjem dong ........
    ini cerita karyaku sendiri bu ^__^memang ada ya yang ceritanya sama?

    ReplyDelete
  7. bu, ini dari buku yg ada di perpus ya, pinjem dong ........

    ReplyDelete
  8. puntowati said: wah sosok Danu dlm cerita merupakan sosok ayah angkat ideal........dalam kenyataannya berapa banyak ya lelaki yang kayak gitu.....
    Justru disitu nanti sumber konfliknyajadi buka rahasia deh ^__^

    ReplyDelete
  9. basahfc said: Waduh.... kok make Tobecontinues................
    Kalau langsung tamat bakalan panjang sekali, nanti yang baca cuma rolling-rolling mouse sampai bawah, baca akhirnya deh^__^

    ReplyDelete
  10. nisanajma said: gemesy ih, bersambung lagi..
    kan biar penasaranbiar mbak Hen tambah rajin berkunjung ^__^

    ReplyDelete
  11. wah sosok Danu dlm cerita merupakan sosok ayah angkat ideal........dalam kenyataannya berapa banyak ya lelaki yang kayak gitu.....

    ReplyDelete
  12. Waduh.... kok make Tobecontinues................

    ReplyDelete
  13. elysiarizqy said: nunggu sambungannya, semoga hepy ending
    Tenaaaaaang, yang nulis juga belum tahu endingnya ^__^

    ReplyDelete
  14. nunggu sambungannya, semoga hepy ending

    ReplyDelete
  15. ceumimin said: Kumaha neng, mun abdi siga kieu..Duh meuni dalem pisan penuh pengorbanan,..Diantos lanjutanna..
    Lah, Ceuceu mah kan atos gaduh jalan cerita (jalan carios?) nyalira, oleh sutradara terbaik^__^

    ReplyDelete
  16. duniauchi said: waiting for the lanjutan...
    Jadi semangat nih ada yang menantikan ^__^

    ReplyDelete
  17. axhu said: seperti sebuah kisah yang saya ketahui ...subhanallahtfs
    Ini fiktif lho ya ^__^

    ReplyDelete
  18. Kumaha neng, mun abdi siga kieu..Duh meuni dalem pisan penuh pengorbanan,..Diantos lanjutanna..

    ReplyDelete
  19. seperti sebuah kisah yang saya ketahui ...subhanallahtfs

    ReplyDelete
  20. saturindu said: jurus khas para buaya darat,Untuk mengkadali wanita...haha
    yah, ngga jadi minta diajarin deh ^__^

    ReplyDelete
  21. jurus khas para buaya darat,Untuk mengkadali wanita...haha

    ReplyDelete
  22. saturindu said: insyaAllah, dengan sedikit jurus reptilia :)
    Jurus apa tuh? Jitu ngga? Ajarin dong^__^

    ReplyDelete
  23. insyaAllah, dengan sedikit jurus reptilia :)

    ReplyDelete
  24. saturindu said: huaaa....makasih banyak,Jadi terharu...Tak usah repot2 deh...hehe*saya akan bikin 'syifa' sendiri,Eh, nyari sukarelawati dulu....
    semoga sukses ya..... ^__^

    ReplyDelete
  25. huaaa....makasih banyak,Jadi terharu...Tak usah repot2 deh...hehe*saya akan bikin 'syifa' sendiri,Eh, nyari sukarelawati dulu....

    ReplyDelete
  26. saturindu said: wah, tiba2 pngin jadi danu,Eits...ntar tak bs goda cewek2 lagi:)
    Saya membayangkan kehidupan Danu sebelum diamanahi Syifa itu seperti postingan foto-fotonya mas Suga. Kumpul-kumpul bareng teman-teman menghabiskan waktu bersamaNanti deh saya carikan Syifa buat mas Suga ^__^

    ReplyDelete
  27. wah, tiba2 pngin jadi danu,Eits...ntar tak bs goda cewek2 lagi:)

    ReplyDelete
  28. debapirez said: Di CV Danu akan tertulisMarital Status: Single Parentshehe..
    wah, malah belum terfikir tuh, tapi sih kayaknya Danu jarang ngisi CV

    ReplyDelete
  29. Di CV Danu akan tertulisMarital Status: Single Parentshehe..

    ReplyDelete
  30. putraselat said: GItu kak, Oh ya, truz saya udah menemukan ciri khas kakak dalam bertutur di cerita loh......Ini dia:'entah dari mana muncul'
    huwahahahahaentah dari mana kalimat entah dari mana itu berasalheeeeeeee, thanks^___^

    ReplyDelete
  31. putraselat said: Nah, kak, kayaknya untuk kalimat ini mending diputus aja kak......Jadinya,......laporan tersebut. Di rumah, Syifa masih tetap Syifa yang pendiam.........
    terima kasihmasukannya saya terima, nanti saya edit^__^

    ReplyDelete
  32. nengmetty said: laporan tersebut, di rumah, Syifa masih tetap syifa yang pendiam
    Nah, kak, kayaknya untuk kalimat ini mending diputus aja kak......Jadinya,......laporan tersebut. Di rumah, Syifa masih tetap Syifa yang pendiam.........GItu kak, Oh ya, truz saya udah menemukan ciri khas kakak dalam bertutur di cerita loh......Ini dia:'entah dari mana muncul'Hehe.....saya berulang kali menemukan kalimat 'entah dari mana muncul'Baik itu di bab pertama dan bab kedua.......kalimat " entah dari mana muncul" pasti selalu muncul.....heheITU CIRI KHAS KAKAK.......PERTAHANKAN KAK....!Saya masih bingung nih kak, SI DANU tuh kerja apa sih>???.......UMURNYA BERAPA???.......Mari melanjutkan ke bab 3.....:)

    ReplyDelete
  33. nengmetty said: laporan tersebut, di rumah, Syifa masih tetap syifa yang pendiam
    Nah, kak, kayaknya untuk kalimat ini mending diputus aja kak......Jadinya,......laporan tersebut. Di rumah, Syifa masih tetap Syifa yang pendiam.........GItu kak, Oh ya, truz saya udah menemukan ciri khas kakak dalam bertutur di cerita loh......Ini dia:'entah dari mana muncul'Hehe.....saya berulang kali menemukan kalimat 'entah dari mana muncul'Baik itu di bab pertama dan bab kedua.......kalimat " entah dari mana muncul" pasti selalu muncul.....heheITU CIRI KHAS KAKAK.......PERTAHANKAN KAK....!Saya masih bingung nih kak, SI DANU tuh kerja apa sih>???.......UMURNYA BERAPA???.......Mari melanjutkan ke bab 3.....:)

    ReplyDelete