Pages

Saturday, May 23, 2009

Di Bening Matamu (3)

Kisah sebelumnya klik di sini
Bab I
Aku Tak Mau Papa Mati

Hidup terasa begitu monoton sekarang. Sarapan bersama seorang anak yang pendiam. Mengantar sekolah. Tekanan pekerjaan di kantor yang semakin berat. Pulang. Makan malam kembali bersama si anak pendiam.
Terkadang Danu ingin melepaskan diri dari kepenatan rutinitas ini. Tapi dia tak tega. Terbayang olehnya wajah mungil Syifa yang selalu duduk sendiri di teras menantikan kedatangannya. Bagaimana matanya berbinar saat dia tiba. Bagaimana tangan mungilnya terulur untuk mencium tangannya. Tanpa kata-kata, tapi memberikan kehangatan tersendiri. Dan Syifa akan mengikutinya masuk ke dalam rumah untuk kemudian membaca buku cerita atau sekedar bermain-main dengan bonekanya, membiarkan Danu berganti pakaian, mandi dan sholat maghrib, kemudian mereka akan makan bersama.

Bik Minah cerita kalau dia sering menyuruh Syifa untuk makan saja lebih dahulu, tidak usah menunggu Pak Danu pulang. Tapi Syifa berkeras untuk menunggu Danu. Pernah suatu ketika Danu harus lembur di kantornya, dan dia lupa menelepon Syifa untuk menyuruhnya makan sendiri. Jam sepuluh malam bik Minah menelepon HPnya menanyakan akan pulang jam berapa karena Syifa menunggunya untuk makan bersama. Sejak itu Danu mengusahakan untuk selalu pulang sore. Kalau terpaksa harus lembur, dia akan menelepon Syifa memintanya untuk makan sendiri. Dan selalu dua kata sebagai jawaban “ya Pa”.


***

Danu merasa sakunya bergetar, ada telepon masuk. Fadil, teman kerjanya yang setahun lalu pindah ke kantor cabang cirebon.
“Hallo Dil”
“Danu, gue ada training di pusat Kamis dan Jumat besok, so malem minggu kalian punya acara dimana? Gue gabung.”
“Gue ngga tahu, udah lama ngga ikutan, telepon aja si Rendi”
“Lo ada konflik sama siapa?”
“Gak ada, gue gak berantem sama siapa-siapa.”
“Terus kenapa lama ngga ikutan? Jangan bilang sudah insyaf lo, gue gak percaya”.
“Anak gue di rumah gak ada yang nemenin, itu masalahnya”.
“Anak?Anak dari mana? Lo kawin sama janda beranak berapa? Gue kok gak diundang?”
“Sialan lo, enak aja gue dikatain kawin sama janda”
“Terus anak dari mana?”
“Panjang deh ceritanya, tar kalo lu disini gue cerita.”
“Ya, gue telepon si Rendi deh.”

Danu menghela nafas. Haruskah dia melepaskan seluruh kesenangannya sekaligus? Masa sekali saja tidak boleh? Mumpung ada Fadil, hitung-hitung reuni? Sekali saja? Danu melakukan tawar menawar dengan dirinya sendiri. Dia memutuskan untuk menelepon Rendi.

***
Hari sabtu Danu sengaja menjemput Syifa di sekolah. Biasanya Syifa pulang dengan mobil jemputan. Tapi hari ini Danu ingin mengajak Syifa jalan-jalan. Dia ingin membuat Syifa merasa senang hari ini, agar nanti malam dia bisa bersenang-senang dengan teman-temannya tanpa merasa terlalu bersalah.
Begitu melihat Danu Syifa segera berlari menghampirinya dan mencium tangannya. Lalu dia berlari kembali kearah guru-gurunya yang berjejer melepas siswanya pulang, mencium tangan gurunya satu persatu lalu kembali mengahmpiri Danu.
Begitu naik ke mobil, Danu berkata,
“Tuan putri, silahkan katakan tuan putri ingin pergi kemana? Papa akan menurut.”
Syifa menatapnya dengan mata beningnya.
“Ke makam bunda?”
Deg. Jantung Danu serasa ditohok. Bukan begini rencananya. Harusnya mereka pergi bersenang-senang ke mall atau ke taman rekreasi.
Danu mengarahkan mobilnya kearah pemakaman tempat Dani, isterinya dan anak sulungnya dimakamkan. Sebetulnya dia masih bimbang, haruskah keinginan Syifa ini dituruti? Tapi dia juga bingung, apa yang harus dikatakannya untuk menolaknya?
Sesampainya dipemakaman, Danu membeli sewadah bunga tabur dan menyerahkannya ke tangan Syifa. Kemudian mereka berbimbingan menuju makam orang tua dan kakak Syifa. Danu menunjukkan yang mana makam Dani, yang mana Irma dan yang mana Rian. Syifa menghampiri makam Rian terlebih dahulu, tanpa kata-kata, dengan tangan mungilnya ditaburkannya bunga, kemudian dia menghampiri makam ayahnya, kembali ditaburkannya bunga, lalu melakukan hal yang sama terhadap makam bundanya. Kemudian dia berjongkok di samping makam bundanya, lalu mulut mungilnya berujar:
“Bunda, kalau orang mati itu ada disyurga ya? Bisa ngga aku sama papa ketemu bunda sebentaaaar saja. Nanti aku sama papa kembali lagi. Bisa ngga?”

(BERSAMBUNG)


_____________________________

Bagaimana kalau judulnya begini?


32 comments:

  1. bigsensei said: sambungannya kapan nih ??..
    saya harap sih bisa rutin, paling lama dalam dua hari, cuma ya sedikit-sedikit kecuali kalau sedang banjir ideterima kasih mau menantikan ^__^

    ReplyDelete
  2. adeirmasury said: Nyambungnya pas ditempat yang bikin trenyuh...Jadi besok harus ngikutin lagi :)Nice...
    Itu memang maksudnya, supaya yang baca pada datang lagi^__^

    ReplyDelete
  3. haanni said: Tershan inspirasi kamu....saya berminat mengikuti nya.....di blog saya pun cerita yg berjudul 'Gadis Garut' yg saya mula membacanya lebih dari 10 tahun dulu...dan ingin share dgn teman di blog tapi blm ada kesempatan utk mengahabiskan nya...TQ TFS
    Punya cerita juga ya? Nanti saya mampir untuk membacanya ya^__^

    ReplyDelete
  4. Nyambungnya pas ditempat yang bikin trenyuh...Jadi besok harus ngikutin lagi :)Nice...

    ReplyDelete
  5. Tershan inspirasi kamu....saya berminat mengikuti nya.....di blog saya pun cerita yg berjudul 'Gadis Garut' yg saya mula membacanya lebih dari 10 tahun dulu...dan ingin share dgn teman di blog tapi blm ada kesempatan utk mengahabiskan nya...TQ TFS

    ReplyDelete
  6. haanni said: Aslm! Neng'''''sudah berapa cerita yg sydah di muatkan di blog kamu? makasih
    waalaikum salamMembuat cerita baru satu ini, ini juga karena terinspirasi teman-teman yang terlebih dahulu membuat cerita di MPTerima kasih dan salam kenal ya ^__^

    ReplyDelete
  7. Aslm! Neng'''''sudah berapa cerita yg sydah di muatkan di blog kamu? makasih

    ReplyDelete
  8. asasayang said: Hwaaaaa...lina nangis! Sedih..... *menyeka airmata, duduk lagi menunggu kisah selanjutnya
    cup cup cup, mau permen?^__^

    ReplyDelete
  9. selebardaunkelor said: bisa dirapel ga mba? sekalian berapa cerita gitu...jadi penasaran niy
    Sebetulnya setiap kali menulis niatnya mau satu bab sampai selesai, tapi biasanya, semangatnya hilang ditengah jalan, jadilah dicicil sedikit demi sedikit. Sabar ya ^_^

    ReplyDelete
  10. Hwaaaaa...lina nangis! Sedih..... *menyeka airmata, duduk lagi menunggu kisah selanjutnya

    ReplyDelete
  11. bisa dirapel ga mba? sekalian berapa cerita gitu...jadi penasaran niy

    ReplyDelete
  12. ceumimin said: Masih panjang nya neng,..Sapertos ngalengkah kahirupan, dugi ka teu ayana nafas, sapanjang eta oge caritana..he3:)..Resep ningali rencang tiasa numpahkeun imajinasina..abdi mah tos kabulen sigana..Sukses neng..
    sumuhun panginten kitu ceuHatur nuhun ^__^

    ReplyDelete
  13. Masih panjang nya neng,..Sapertos ngalengkah kahirupan, dugi ka teu ayana nafas, sapanjang eta oge caritana..he3:)..Resep ningali rencang tiasa numpahkeun imajinasina..abdi mah tos kabulen sigana..Sukses neng..

    ReplyDelete
  14. saturindu said: sebaiknya judulnya diganti, kecuali shifa bs bhs perancis, dan kata2 itu terucap dr mulutnya,Saat berada di makam keluarga, misalnya
    saya masih mencari-cari, mau ngasih saran? Berhadiah ucapan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam^__^

    ReplyDelete
  15. saturindu said: kl saya jadi danu, sesekali hang out bareng temen2 is ok. Bilang aja lembur ke shifa. Habis perkara...hehe
    sepertinya memang itu yang akan dilakukan Danu (dan semua lelaki?)^__^

    ReplyDelete
  16. sebaiknya judulnya diganti, kecuali shifa bs bhs perancis, dan kata2 itu terucap dr mulutnya,Saat berada di makam keluarga, misalnya

    ReplyDelete
  17. kl saya jadi danu, sesekali hang out bareng temen2 is ok. Bilang aja lembur ke shifa. Habis perkara...hehe

    ReplyDelete
  18. emieldmy said: ayah dengan apa ku membalas semua jasamu.jadi kangen ma aby...
    hiks jadi kangen jugaTerima kasih sudah mampir ^__^

    ReplyDelete
  19. duniauchi said: yah!! bersambung lagi...............
    hehehemasih paaaanjaaaaaaaaaaaaaaaang banget ^__^

    ReplyDelete
  20. ayah dengan apa ku membalas semua jasamu.jadi kangen ma aby...

    ReplyDelete
  21. yah!! bersambung lagi...............

    ReplyDelete
  22. Duh.........trenyuh nya hatiku...Jika ini didunia nyata, sepertinya sukar juga yaa menjelaskan pada anak2 tentang sebuah kematian.

    ReplyDelete
  23. Duh.........trenyuh nya hatiku...Jika ini didunia nyata, sepertinya sukar juga yaa menjelaskan pada anak2 tentang sebuah kematian.

    ReplyDelete
  24. nengmetty said: pengennya dijadikan film sama miles production hehehe
    CIEEEEE.......Miles Production.....wow....bukan main....hahahahaJangan lupa kak,,,,,,saya dijadikan salah satu kandidat aktornya ya,....wkwkwk :)

    ReplyDelete
  25. nengmetty said: mas Suga saya ngga ikutan ya
    SAYA juga gak ikutan ah,......hahaBTW, Mas Suga yang mana ya??......kayaknya di atas gak ada yang namanya Mas Suga deh......wkwk :)

    ReplyDelete
  26. putraselat said: KAK......kapan dikirim ke penerbit/??......SIapa tahu entar malah dibikin jadi FILM loh kak......Khan saya bisa melamar jadi salah satu aktornya nanti.....wkwkwkwk...... :p
    aamiin, itu memang obsesi kakak, pengennya dijadikan film sama miles production hehehemudah-mudahan mimpi yang menjadi nyata

    ReplyDelete
  27. putraselat said: SIAPA yang tersindir kak??......Hahahaha........entar jadi kayak lagunya T2 dong......tua tua keladi.....makin tua makin jadi.....wkwkwk :)
    huwaaaaaamas Suga saya ngga ikutan yaNamanya Ahmad nih, dijewer saja ^____^

    ReplyDelete
  28. KAK......kapan dikirim ke penerbit/??......SIapa tahu entar malah dibikin jadi FILM loh kak......Khan saya bisa melamar jadi salah satu aktornya nanti.....wkwkwkwk...... :p

    ReplyDelete
  29. nengmetty said: jangan kenceng-kenceng, ada yang merasa tersindir tuh diatas
    SIAPA yang tersindir kak??......Hahahaha........entar jadi kayak lagunya T2 dong......tua tua keladi.....makin tua makin jadi.....wkwkwk :)

    ReplyDelete
  30. putraselat said: Duh,kak,,,,,,,DANU itu umurnya berapa sih? Sebenernya saya bingung, soalnya, kalo orang udah kerja, kalo berusia di atas 25 tahunan, kayaknya gak bakal berhura hura berlebihan kayak anak remaja deh kak.......(Menurut saya)..... :)
    wah, masa? sssst ngomongnya jangan kenceng-kenceng, ada yang merasa tersindir tuh diatas^____^

    ReplyDelete
  31. nengmetty said: Begitu melihat Danu Syifa segera berlari menghampirinya
    Hehe......pada kalimat yang ini kurang tanda koma kak...!Hayoooo, pasti keburu buru ya menulisnya???.......heheHarusnya ditulis......'Begitu melihat Danu, Syifa segera berlari menghampirinya......'Duh,kak,,,,,,,DANU itu umurnya berapa sih? Sebenernya saya bingung, soalnya, kalo orang udah kerja, kalo berusia di atas 25 tahunan, kayaknya gak bakal berhura hura berlebihan kayak anak remaja deh kak.......(Menurut saya)..... :)

    ReplyDelete