Calon Mama Buat Syifa
Cerita tentang Syifa menangis sampai histeris saat Danu pergi ke Bandung ternyata sampai juga ke telinga orang tua Danu. Rupanya Apa dan Mimih memantau keadaan Danu dan Syifa lewat bik Minah. Saat Danu berada di kantor, kadang-kadang Apa (dengan bantuan tetangga tentu saja) menelepon ke rumah sekedar menanyakan kabar. Dan suatu hari, saat baru sampai di kantor, Danu mendapat telepon panjang lebar dari Apa. Intinya cuma satu: segera cari isteri, kalau tidak bisa cari sendiri, nanti dicarikan. Gawat!
Mau tak mau Danu teringat seraut wajah yang pernah singgah, bahkan masih bertahta dihatinya. Ayu. Seorang gadis tomboy, sama sekali jauh dari bayangannya tentang gadis yang akan disukainya. Danu pernah membayangkan dia akan jatuh cinta pada seorang gadis yang anggun, feminin, berkulit putih, berambut lurus sebahu atau lebih panjang dan sedikit pemalu. Saat Danu menyatakan perasaannya, dia akan menundukkan kepalanya sambil tersipu-sipu. Tapi ternyata apa yang terjadi tidaklah sesuai dengan angan-angannya.
Saat selesai kuliah, Armen, temannya mengajaknya bergabung membentuk sebuah event organizer. Delapan orang seluruhnya, terdiri dari lima orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Semuanya lulusan kampus yang sama, hanya berasal dari fakultas yang berbeda-beda. Danu sendiri awalnya hanya mengenal Armen, karena mereka berasal dari satu fakultas, satu jurusan malah. Setelah bergabung, barulah dia mengenal semuanya. Armen, Rama, Jaska, Farhan, Ayu, Dina, Ririn dan tentu saja dia sendiri.
Awalnya Danu mengira bahwa dia menyukai Ririn. Berkulit putih, rambut lurus sebahu, tutur katanya halus dan kalau tersenyum pipinya memperlihatkan lesung pipit yang indah sekali, membuat orang enggan mengalihkan pandangan dari wajahnya. Pertama diperkenalkan hati Danu berdebar-debar sambil bertanya-tanya, sudah ada yang punya belum ya? Saat Ririn menyebutkan namanya, suaranya terasa sangat merdu di telinga Danu. Lain dengan Ayu. Begitu diperkenalkan rasanya biasa-biasa saja, manis sih, tapi jauh sekali dibanding Ririn. Kulit cokelat tua (engga tega juga mau bilang hitam) rambut dipotong pendek, memakai celana jeans belel dan kaus oblong, membawa tas ransel, jauh sekali dari kata feminin, meskipun wajahnya enak juga untuk dipandang.
Event organizer mereka dinamakan fresh. Event organizer serabutan, begitulah gambarannya. Mereka tidak mengkhususkan diri untuk jenis event tertentu, tetapi mengambil segala kesempatan yang ada dengan modal benar-benar nekat, karena seringkali mereka menerima kontrak untuk kegiatan yang mereka sama sekali tidak punya gambaran harus bagaimana. Tapi jabatan yang mereka berikan bagi diri mereka di Fresh keren-keren. Armen sebagai komisaris, Rama dan Jaska sebagai direktur 1 dan direktur 2. Danu sendiri sebagai manajer personalia yang tugas sebenarnya adalah merekrut tenaga lepas pada sebuah event, biasanya untuk pekerjaan-pekerjaan kasar seperti memasang dekor atau menjaga kebersihan area saat event berlangsung. Bila nilai kontrak yang mereka terima terlalu kecil untuk menyewa tenaga dari luar, maka Danu akan memasukan komisaris dan para direksi sebagai petugas dekor dan kebersihan merangkap operator sound system. Farhan sebagai manajer kreatif. Pekerjannya yang paling ‘aman’. Dia bertugas merancang acara dan kelengkapannya dari tahap persiapan sampai selesai, dan memastikan seluruh acara berlangsung dengan lancar, bila ada hal yang tidak beres dari sisi acara, maka Farhanlah yang akan dipersalahkan, karenanya dia tidak pernah dilibatkan sebagai petugas kebersihan. Ririn bertugas sebagai sekretaris yang tugasnya mencatat seluruh administrasi Fresh. Dina sebagai manajer keuangan, yang tugas utamanya adalah mencari pinjaman modal untuk event-event yang mereka buat sendiri bukan berdasarkan permintaan klien. Sedangkan Ayu bertugas sebagai Marketing Manager, tugasnya mencari klien dan menegosiasikan nilai kontrak. Dengan jabatan yang keren seperti itu, pada awalnya event yang mereka tangani tidaklah memberikan penghasilan yang besar, seringkali selesai menangani sebuah event yang persiapannya saja memerlukan waktu lebih dari sebulan, hanya tersisa seratus dua ratus ribu rupiah untuk masing-masing anggota. Untungnya dalam sebulan mereka bisa menangani beberapa event.
Anggota perempuan tidak pernah dilibatkan sebagai tim kebersihan meskipun untuk event outbond, keterampilan Ayu mengalahkan beberapa anggota laki-laki. Ayu dapat memanjat sama baiknya dengan Danu, bahkan dalam hal tali temali, Ayu jauh lebih jago dari Danu. Untuk event outbond, seluruh anggota Fresh cenderung memperlakukan Ayu sebagai orang yang ‘netral’ laki-laki bukan, perempuan juga bukan. Ayu sendiri nampaknya tidak keberatan.
Hal yang paling menggairahkan berada dalam Fresh adalah kekompakkan mereka. Segala sesuatunya dilakukan dengan kesepakatan seluruh anggota. Rapat-rapat yang mereka lakukan meskipun serius kadang disertai dengan humor dan saling ledek. Dalam rapat-rapat itulah Danu melihat betapa tajamnya analisis Ayu. Dia dapat menganalisis apakah sebuah event menguntungkan atau tidak, apakah seorang klien dapat dipercaya atau tidak dan apakah sebuah kontrak sebaiknya mereka terima atau mereka tolak. Ide-idenya cerdas dan seringkali tidak terpikirkan oleh orang lain. Bila rapat dilakukan tanpa kehadiran Ayu karena dia ada keperluan, maka jalannya rapat terasa hambar. Kenyataannya, meskipun rapat tersebut menghasilkan suatu keputusan biasanya mereka akan kembali minta pendapat Ayu. Bahkan sang komisaris cenderung menerima seluruh pendapat Ayu. Dan entah sejak kapan, Danu mulai menanti-nantikan pertemuannya dengan Ayu. Tapi Danu tak pernah punya keberanian untuk menyatakan perasaannya terhadap Ayu. Malah dia jadi sering meledek Ayu dengan Armen.
“Ayu dapat salam dari Armen”, begitu biasanya Danu menggoda
“Salam balik”, jawab Ayu selalu.
Suatu ketika sebuah event yang mereka tangani memberikan hasil yang amat besar. Armen sang komisaris mengusulkan agar mereka merayakannya dengan melakukan bungee jumping. Anggota Fresh yang perempuan tidak setuju kecuali Ayu.
“Emang lu ngga takut Yu?” iseng Danu bertanya.
“Engga, tandem yuk?” jawab Ayu cuek.
Biasanya mulut Danu lincah menanggapi gurauan yang seperti ini. Entah mengapa menghadapi Ayu mulutnya jadi macet. Kosakatanya hilang entah kemana. Sepertinya teman-temannya akhirnya bisa meraba perasaan Danu. Saat teman-temannya meledek Ayu dengan Danu, bukannya tersipu-sipu Ayu malah nantangin.
“Danu, Lu suka sama gue?”
Sepertinya malah Danu yang tersipu-sipu. Untuk menutupi malunya Danu malah menjawab:
“Eh sory ya, gua mau sama perempuan sejati, bukan yang setengah perempuan kayak elu”
Mengapa dia jadi bicara seperti itu, sesalnya dalam hati.
___________
Sebuah Otokritik
Membaca kembali dibening matamu dari episode 1 sampai episode 7 membuat saya menyadari sesuatu. Gaya saya bercerita seperti gaya saya mengajar.
“Begini lho nak garis besarnya, ini tujuannya, kalau kalian mau tahu detilnya silahkan cari di ensiklopedi atau di internet” (beruntung para pembaca ngga saya suruh bikin laporan hasil pencariannya ^___^)
Maksud saya adalah, saya cenderung fokus pada alur garis besar cerita. Saya “lupa” untuk mengajak pembaca masuk kepada gambaran detil kejadian.
Contoh pada dibening mataku 5, saya menceritakan bagaimana Danu menikmati suasana outbond hanya dalam satu paragraf. Bandingkan dengan JK Rowling yang menggambarkan pertandingan Quidditch dalam sepuluh halaman(wuiiiiih bandingannya JK Rowling).
Menyadari kelemahan adalah satu hal, memperbaikinya adalah hal yang lain lagi. Kadang saya bingung, mana detil yang diperlukan sebagai bumbu, mana yang membuat cerita menjadi bertele-tele.
Seperti biasa, saya terbuka untuk segala kritik dan saran. Terima kasih.
adeirmasury said: Ima pengennya Syifa mendapatkan seorang mama yang bertanggung jawab dan menyayangi dengan tulus. Gak peduli mau tomboy apa nggak.. ^_^Apalagi si papah masih sangat muda, masih suka dugem juga kali hehe.
ReplyDeleteya, nanti saya sampaikan sama papanya Syifa^___^
nengmetty said: selagi tidak melanggal akidah semuanya benarhehehe......
ReplyDeleteYo i...Ya dah kalo gitu kembali ke cerpen nya....Ima pengennya Syifa mendapatkan seorang mama yang bertanggung jawab dan menyayangi dengan tulus. Gak peduli mau tomboy apa nggak.. ^_^Apalagi si papah masih sangat muda, masih suka dugem juga kali hehe.
adeirmasury said: Jadi ingat kata Papa waktu mau ikutan test dosen : " hati2 ima...dosen itu sama seperti guru, cenderung "otoriter" ( dalam arti kata positif ya mbak Met ^_^ ), trus selalu gak yakin kalau murid2nya mengerti pada pelajarannya, jadi agak njelimet...."Naahh...mbak metty malah kebalik ya, suka nulis garis besarnya tapi malah lupa detilnya.Yang mana nih yang bener, Papa atau mbak Metty.
ReplyDeletetidak perlu mencari mana yang benar, selagi tidak melanggal akidah semuanya benarhehehe......Saya suka kalau murid-murid saya rajin mencari tahu sesuatu. Saya cuma mancing aja, apa yang mereka pelajari terserah kepada mereka sendiri
nengmetty said: Gaya saya bercerita seperti gaya saya mengajar. “Begini lho nak garis besarnya, ini tujuannya, kalau kalian mau tahu detilnya silahkan cari di ensiklopedi atau di internet” (beruntung para pembaca ngga saya suruh bikin laporan hasil pencariannya ^___^) Maksud saya adalah, saya cenderung fokus pada alur garis besar cerita. Saya “lupa” untuk mengajak pembaca masuk kepada gambaran detil kejadian.
ReplyDeleteJadi ingat kata Papa waktu mau ikutan test dosen : " hati2 ima...dosen itu sama seperti guru, cenderung "otoriter" ( dalam arti kata positif ya mbak Met ^_^ ), trus selalu gak yakin kalau murid2nya mengerti pada pelajarannya, jadi agak njelimet...."Naahh...mbak metty malah kebalik ya, suka nulis garis besarnya tapi malah lupa detilnya.Yang mana nih yang bener, Papa atau mbak Metty.
saturindu said: lho, katanya saya yg menyeleksi kandidatnya...;)
ReplyDeletemaksud saya, siapa saja yang menjadi kandidat sudah ada, satu dari masa lalu dan beberapa dari masa kinisoal siapa yang jadi ...............silahkan diseleksi ^____^
nengmetty said: (karena ide kandidatnya sudah jadi)
ReplyDeletelho, katanya saya yg menyeleksi kandidatnya...;)
aysyi said: wah saya belum nyambung nih
ReplyDeletebaca dari dibening matamu 1 mbak, semuanya ada di homepage^___^
wah saya belum nyambung nih
ReplyDeleteduniauchi said: wah gtw mau kasih saran dan kritik apa.pokoknya lanjut....
ReplyDeleteoke, lanjuuut^___^
selebardaunkelor said: bu mety aku punya usul...ceritakan beberapa karakter tentang perempuan masa lalu atau yang akan dikenalkan ortu danu buat kandidat mamanya Syifa. trus ntar niy, diakhir episode,,,pembaca yang milih (pake poling plus analisa) siapa yang paling pantes jadi mamanya Syifa, jadi kita merasa dilibatkan gitu dalam pembuatan cerpen ini. GIMANA PEMBACA YANG LAIN? SETUJU GA? (SETUJU AJALAH YA!!!)
ReplyDeleteusulan mengenai polling saya terima, tapi kandidat bukan dari masa lalu tapi justru dari masa kini (karena ide kandidatnya sudah jadi)Terima kasih ^___^
wah gtw mau kasih saran dan kritik apa.pokoknya lanjut....
ReplyDeletebu mety aku punya usul...ceritakan beberapa karakter tentang perempuan masa lalu atau yang akan dikenalkan ortu danu buat kandidat mamanya Syifa. trus ntar niy, diakhir episode,,,pembaca yang milih (pake poling plus analisa) siapa yang paling pantes jadi mamanya Syifa, jadi kita merasa dilibatkan gitu dalam pembuatan cerpen ini. GIMANA PEMBACA YANG LAIN? SETUJU GA? (SETUJU AJALAH YA!!!)
ReplyDeletenitafebri said: mengapa selera pria rata-rata sama terhadap para wanita. Berkulit Putih!!Inilah mengapa banyak wanita jadi berlomba2 pakai pemutih..aduuh saya mah dalam cerita ini lebih ke ayu ajah ah.. :p
ReplyDeletekalau maksudnya berkulit cokelat, samalah kita^___^
mengapa selera pria rata-rata sama terhadap para wanita. Berkulit Putih!!Inilah mengapa banyak wanita jadi berlomba2 pakai pemutih..aduuh saya mah dalam cerita ini lebih ke ayu ajah ah.. :p
ReplyDeleteaxhu said: :) kemarin saya nanti,sekarang sudah hadiriya,selanjutnya ditunggu yg lebih detail :)tfs
ReplyDeleteterima kasihditunggu masukan dan sarannya^___^
elysiarizqy said: mo beres2 dulu neh
ReplyDeleteyang rapi ya beres-beresnya^___^
:) kemarin saya nanti,sekarang sudah hadiriya,selanjutnya ditunggu yg lebih detail :)tfs
ReplyDeletenengmetty said: ayo dong kritikannyamau ikut jadi tim seleksi calon mama Syifa?^___^
ReplyDeletebiasanya kalau buguru itu jarang ya mau dikritik, makanya aku diem sambil memantau ha..ha.. (sok tahu)ntar siangan ya bune, mo beres2 dulu neh
elysiarizqy said: Alhamdulillah, dikau segera menyadarinyasalam buat calon mamanya Shifa ya
ReplyDeleteayo dong kritikannyamau ikut jadi tim seleksi calon mama Syifa?^___^
nengmetty said: Maksud saya adalah, saya cenderung fokus pada alur garis besar cerita. Saya “lupa” untuk mengajak pembaca masuk kepada gambaran detil kejadian.
ReplyDeleteAlhamdulillah, dikau segera menyadarinyasalam buat calon mamanya Shifa ya
asasayang said: Ah, sejauh ini tetap menarik kok bu guru..
ReplyDeleteterima kasih Lina, yang seperti ini yang bikin saya semangat menulis^___^
haanni said: iya saya juga seneng sekali punyai teman seperti Neng..punyai semangat serikandi muslimah....masha allah!
ReplyDeletewaduuuh, jadi malu dipuji begini^___^
Ah, sejauh ini tetap menarik kok bu guru..
ReplyDeletenengmetty said: Seneng deh punya teman
ReplyDeleteiya saya juga seneng sekali punyai teman seperti Neng..punyai semangat serikandi muslimah....masha allah!
haanni said: tak byak beda..saya biasa dgn bahasa kamu......bia aja kalo di coba...bersemangat dong....Insya Allah!...Bagus sekali....
ReplyDeleteWaaah, terima kasih banyak yaSeneng deh punya teman seperti Hani ^___^
nengmetty said: struktur bahasa kita sedikit berbeda
ReplyDeletetak byak beda..saya biasa dgn bahasa kamu......bia aja kalo di coba...bersemangat dong....Insya Allah!...Bagus sekali....
puntowati said: tergantung pria mana dan tinggal dimana dulu........ditempat saya tinggal para wanita malah berlomba memakai salep pencoklat kulit.....
ReplyDeletehuahahahahamanusia memang ngga pernah puas.Mending kita syukuri apa yang kita punya, sepakat mbak Pun?^___^
nitafebri said: mengapa selera pria rata-rata sama terhadap para wanita. Berkulit Putih
ReplyDeletetergantung pria mana dan tinggal dimana dulu........ditempat saya tinggal para wanita malah berlomba memakai salep pencoklat kulit.....
haanni said: Jalan cerita nya baik.....mungkin terlalu detail pada setiap episod...sidikit padatkan lebih kreatif.....Insya Allah!...Namun Terima Kasih....masih baik saya suka baca nya
ReplyDeleteterima kasih HaniMungkin agak sulit buat Hani karena struktur bahasa kita sedikit berbeda^___^
Jalan cerita nya baik.....mungkin terlalu detail pada setiap episod...sidikit padatkan lebih kreatif.....Insya Allah!...Namun Terima Kasih....masih baik saya suka baca nya
ReplyDeleteputraselat said: wah.......bisa makai hp toh.........gimana caranya kak?????ajarin dong kak.....! :)
ReplyDeletebiasa saja kokpakai browser bawaan hp, tinggal ketik alamatnya^___^
nengmetty said: @ahmadIni pakai hp, makanya ngga bisa quote reply
ReplyDeletewah.......bisa makai hp toh.........gimana caranya kak?????ajarin dong kak.....! :)
@ahmadIni pakai hp, makanya ngga bisa quote reply
ReplyDeletenengmetty said: @ahmadTandem itu dua yang terikat menjadi satu. Sepeda tandem itu mempunyai dua setang dan dua pasang pedal tetapi menyatu. Dua orang yang melakukan bungee jumping secara tandem biasanya mengikatkan diri satu sama lainTerima kasih masukannya. Maaf dijawab singkat, ini lagi di bis
ReplyDeletedi Bis kok bisa bales comment sih kak??........GIMANA CARANYA??>........kakak bawa laptop di BIS??:.........ati ati entar dimaling loh kak........hehehe :p
@ahmadTandem itu dua yang terikat menjadi satu. Sepeda tandem itu mempunyai dua setang dan dua pasang pedal tetapi menyatu. Dua orang yang melakukan bungee jumping secara tandem biasanya mengikatkan diri satu sama lainTerima kasih masukannya. Maaf dijawab singkat, ini lagi di bis
ReplyDelete@ahmadTandem itu dua yang terikat menjadi satu. Sepeda tandem itu mempunyai dua setang dan dua pasang pedal tetapi menyatu. Dua orang yang melakukan bungee jumping secara tandem biasanya mengikatkan diri satu sama lainTerima kasih masukannya. Maaf dijawab singkat, ini lagi di bis
ReplyDeleteTernyata beranjak ke Bab II makin seru ya ceritanya ..... hehehehehe :)BTw, ada kosakata yang aku gak ngerti deh : " TANDEM " itu apa sih kak?????truz, masalah pertanyaan kakak tentang detil suatu kejadian......Menurut aku, yang penting kakak tulis dulu ide ide kakak secara menyeluruh ampe selese..........Nah, baru setelah itu kakak mikiran detil nya............detil itu kita buat pas proses editing kak..........supaya ide ide kita tuh gak keburu ilangKalo misalnya kakak mikirin detil duluan, takutnya entar ide ide yang udah ada di kepala tentang kejadian kejadian berikutnya bakal ilang............IMHO :)
ReplyDelete