Pages

Sunday, June 21, 2009

Kepada Murid-muridku (2)

Apa kabar anak-anakku semua?
Semakin dekat saja waktunya bukan? Bu guru dapat merasakan gairah kalian menyongsong pengalaman baru, sekolah di SMP. Banyak sekali yang ingin bu guru sampaikan, tapi entah mengapa bu guru kehilangan kata-kata.
Barangkali puisi karya Asrul Sani berikut dapat mewakili apa yang ingin bu guru sampaikan.


Surat dari Ibu
karya Asrul Sani


Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke dunia bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"


Selamat berjuang anak-anakku sayang. Semoga rahmat dan ridho-Nya selalu menyertai kalian

gambar diambil di sini

29 comments:

  1. elysiarizqy said: amin, hanya bisa mendoakan semoga kelak menjadi insan yang berbudi dan berguna untuk sesama, amin
    aamiinterima kasih doanya yaa^___^

    ReplyDelete
  2. lintangabimanyu said: puisinya asrul sani emang enak.....sayange aku nggak bisa mbikin yang kayak gitu....harus belajar banyak nih.
    puisinya mas Lintang juga keren kok^___^

    ReplyDelete
  3. adeirmasury said: Setiap tahun pasti akan terasa sedih dan happy ya mbak.Sedih karena berpisah, happy karena mereka akan melangkah kejenjang yang lebih tinggi.Puisi Asrul Sani nya bagus ya mbak, sangat menyentuh.
    iya, sebetulnya sudah rutin begini setiap tahun, tetap saja selalu terasa sesak di dada^___^

    ReplyDelete
  4. duniauchi said: masa2 SD adalah masa yg ingin kuulang kembali.huhu! jd kangen^
    Uciiiiiiiiiiiiiii ini aku coba yang ke lima jawab komen mu, koneksinya lagi error nihkangen SD? maen atuh ke sini

    ReplyDelete
  5. amin, hanya bisa mendoakan semoga kelak menjadi insan yang berbudi dan berguna untuk sesama, amin

    ReplyDelete
  6. puisinya asrul sani emang enak.....sayange aku nggak bisa mbikin yang kayak gitu....harus belajar banyak nih.

    ReplyDelete
  7. Setiap tahun pasti akan terasa sedih dan happy ya mbak.Sedih karena berpisah, happy karena mereka akan melangkah kejenjang yang lebih tinggi.Puisi Asrul Sani nya bagus ya mbak, sangat menyentuh.

    ReplyDelete
  8. masa2 SD adalah masa yg ingin kuulang kembali.huhu! jd kangen^

    ReplyDelete
  9. axhu said: *serasa jadi murid SD kembali hehejangan menangis lagi Bu Guru, bengkak matanya akan meninggalkan tanda :D
    terima kasih banyak , hehehe jadi inget lagiharusnya memang tidak menangis, cuma mata susah diajak kompromi^___^

    ReplyDelete
  10. murtimur said: aduh...aku nyerah deh soal puisi......
    jangan nyerah dulu, ayo semangat................!

    ReplyDelete
  11. Tiga anak kecilDalam langkah malu-maluDatang ke SalembaSore ituIni dari kami bertigaPita hitam pada karangan bungaSebab kami ikut berdukaBagi kakak yg ditembak matiSiang tadiAlma Mater, janganlah bersedihBila arakan ini bergerak perlahanMenuju pemakamanSiang iniAnakmu yg beraniTelah tersungkur ke bumiKetika melawan tirani*serasa jadi murid SD kembali hehejangan menangis lagi Bu Guru, bengkak matanya akan meninggalkan tanda :D

    ReplyDelete
  12. aduh...aku nyerah deh soal puisi......

    ReplyDelete
  13. axhu said: ini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungasebab kami ikut berdukabagi kakak yg ditembak matisiang tadiTaufiq Ismail, Tirani, 1966* nyontek hehe
    weh, mana dong puisi lengkapnya^___^

    ReplyDelete
  14. arifsibijak said: : nada 4/4 , DO = C.. . . Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku . . .Semua jasamu akan ku ukir di dalam hatiku ,sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu. . .Engkau sebagai pelita dalam kegelapan ,engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. . .Engkau patriot pahlawan bangsa. . .Tanpa. . .Tanda. . .Jaaaaahaaaaasaaaaa. . . _ k_(td pagi saia smpet tercenung ngedengerin hymne itu dari anak2 madrasah bu guru )
    mengheningkan cipta selesai*terima kasih untuk hymne gurunya

    ReplyDelete
  15. : nada 4/4 , DO = C.. . . Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku . . .Semua jasamu akan ku ukir di dalam hatiku ,sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu. . .Engkau sebagai pelita dalam kegelapan ,engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. . .Engkau patriot pahlawan bangsa. . .Tanpa. . .Tanda. . .Jaaaaahaaaaasaaaaa. . . _ k_(td pagi saia smpet tercenung ngedengerin hymne itu dari anak2 madrasah bu guru )

    ReplyDelete
  16. ini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungasebab kami ikut berdukabagi kakak yg ditembak matisiang tadiTaufiq Ismail, Tirani, 1966* nyontek hehe

    ReplyDelete
  17. nilagerimisenja said: berapa kali ya??? pengennya merangkul mereka semua...tapi ikhwan community udah pada beranjak ABG. Paling dari jauh aja hiks hiks hiks
    wah, apalagi kalau mereka sudah bener-bener gede.Kemarin 2 orang alumni yang sekarang kelas 3 SMP datang ke sekolah, waaaaaaaaaa sudah tinggi banget. Kalau ngobrol sama saya, saya harus tengadah melihatnya, ngga sopanhehehe

    ReplyDelete
  18. berapa kali ya??? pengennya merangkul mereka semua...tapi ikhwan community udah pada beranjak ABG. Paling dari jauh aja hiks hiks hiks

    ReplyDelete
  19. nilagerimisenja said: hiks hiks...saya juga hendak berpisah dengan murid-murid kelas VI...
    ahaaa ada temen, sudah berapa kali nangis?saya nangis sampai mata bengkak, tapi kalau lagi sendiriansaya ngga mau nangis depan murid-murid heeee

    ReplyDelete
  20. axhu said: dibaca Mas waktu 17-an
    yang dimaksud Mas itu suaminya ya?wah sesama penggemar puisi rupanyajangan-jangan waktu itu kena dirayu pakai puisi juga hehehe

    ReplyDelete
  21. hiks hiks...saya juga hendak berpisah dengan murid-murid kelas VI...

    ReplyDelete
  22. axhu said: sebenernya jaman SD saya akrab dg puisi Chairil Anwar,Neng.puisi Asrul Sani ini yg dibaca Mas waktu 17-an karena lupa bagian 'selama angin masih ...' dia ubah sendiri hehe ah jaman SD,meski saat SD gak kenaltfs,jadi cerita jarak jauh barusan
    ternyata penggema puisi juga ya. Kalau ngga suka pasti ngga bakalan ingetSaya juga suka beberapa karya chairil anwar, meskipun konon karyanya itu banyak yang terjemahan^___^

    ReplyDelete
  23. sebenernya jaman SD saya akrab dg puisi Chairil Anwar,Neng.puisi Asrul Sani ini yg dibaca Mas waktu 17-an karena lupa bagian 'selama angin masih ...' dia ubah sendiri hehe ah jaman SD,meski saat SD gak kenaltfs,jadi cerita jarak jauh barusan

    ReplyDelete
  24. axhu said: ingat jaman SD ... T_T
    wuiiiih, saya dapet puisi ini dikelas 2 SMPkalau SD saya dapet puisinya Jendarl Soedirman sama apa ya, yang ada kata-katanya begini: ini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungabagi kakak yang ditembak matipagi tadi

    ReplyDelete
  25. puntowati said: maaf saya bukan muridnya tapi udah terlanjur buka....
    silahkan baca, seneng juga ada yang komentar soalnya murid-murid saya biasanya ngga pada komentar^___^

    ReplyDelete
  26. maaf saya bukan muridnya tapi udah terlanjur buka....

    ReplyDelete
  27. hiks hiks sedih jg y bu guru pisah sama murid2, tepi senang juga kalau mereka diterima disekolah yang mereka pilih.Dan tetap semangat y bu guru

    ReplyDelete