Semakin dekat saja waktunya bukan? Bu guru dapat merasakan gairah kalian menyongsong pengalaman baru, sekolah di SMP. Banyak sekali yang ingin bu guru sampaikan, tapi entah mengapa bu guru kehilangan kata-kata.
Barangkali puisi karya Asrul Sani berikut dapat mewakili apa yang ingin bu guru sampaikan.
karya Asrul Sani
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke dunia bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"
Selamat berjuang anak-anakku sayang. Semoga rahmat dan ridho-Nya selalu menyertai kalian
gambar diambil di sini
gambar diambil di sini
elysiarizqy said: amin, hanya bisa mendoakan semoga kelak menjadi insan yang berbudi dan berguna untuk sesama, amin
ReplyDeleteaamiinterima kasih doanya yaa^___^
lintangabimanyu said: puisinya asrul sani emang enak.....sayange aku nggak bisa mbikin yang kayak gitu....harus belajar banyak nih.
ReplyDeletepuisinya mas Lintang juga keren kok^___^
adeirmasury said: Setiap tahun pasti akan terasa sedih dan happy ya mbak.Sedih karena berpisah, happy karena mereka akan melangkah kejenjang yang lebih tinggi.Puisi Asrul Sani nya bagus ya mbak, sangat menyentuh.
ReplyDeleteiya, sebetulnya sudah rutin begini setiap tahun, tetap saja selalu terasa sesak di dada^___^
duniauchi said: masa2 SD adalah masa yg ingin kuulang kembali.huhu! jd kangen^
ReplyDeleteUciiiiiiiiiiiiiii ini aku coba yang ke lima jawab komen mu, koneksinya lagi error nihkangen SD? maen atuh ke sini
amin, hanya bisa mendoakan semoga kelak menjadi insan yang berbudi dan berguna untuk sesama, amin
ReplyDeletepuisinya asrul sani emang enak.....sayange aku nggak bisa mbikin yang kayak gitu....harus belajar banyak nih.
ReplyDeleteSetiap tahun pasti akan terasa sedih dan happy ya mbak.Sedih karena berpisah, happy karena mereka akan melangkah kejenjang yang lebih tinggi.Puisi Asrul Sani nya bagus ya mbak, sangat menyentuh.
ReplyDeletemasa2 SD adalah masa yg ingin kuulang kembali.huhu! jd kangen^
ReplyDeleteaxhu said: *serasa jadi murid SD kembali hehejangan menangis lagi Bu Guru, bengkak matanya akan meninggalkan tanda :D
ReplyDeleteterima kasih banyak , hehehe jadi inget lagiharusnya memang tidak menangis, cuma mata susah diajak kompromi^___^
murtimur said: aduh...aku nyerah deh soal puisi......
ReplyDeletejangan nyerah dulu, ayo semangat................!
Tiga anak kecilDalam langkah malu-maluDatang ke SalembaSore ituIni dari kami bertigaPita hitam pada karangan bungaSebab kami ikut berdukaBagi kakak yg ditembak matiSiang tadiAlma Mater, janganlah bersedihBila arakan ini bergerak perlahanMenuju pemakamanSiang iniAnakmu yg beraniTelah tersungkur ke bumiKetika melawan tirani*serasa jadi murid SD kembali hehejangan menangis lagi Bu Guru, bengkak matanya akan meninggalkan tanda :D
ReplyDeleteaduh...aku nyerah deh soal puisi......
ReplyDeleteaxhu said: ini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungasebab kami ikut berdukabagi kakak yg ditembak matisiang tadiTaufiq Ismail, Tirani, 1966* nyontek hehe
ReplyDeleteweh, mana dong puisi lengkapnya^___^
arifsibijak said: : nada 4/4 , DO = C.. . . Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku . . .Semua jasamu akan ku ukir di dalam hatiku ,sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu. . .Engkau sebagai pelita dalam kegelapan ,engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. . .Engkau patriot pahlawan bangsa. . .Tanpa. . .Tanda. . .Jaaaaahaaaaasaaaaa. . . _ k_(td pagi saia smpet tercenung ngedengerin hymne itu dari anak2 madrasah bu guru )
ReplyDeletemengheningkan cipta selesai*terima kasih untuk hymne gurunya
: nada 4/4 , DO = C.. . . Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku . . .Semua jasamu akan ku ukir di dalam hatiku ,sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu. . .Engkau sebagai pelita dalam kegelapan ,engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. . .Engkau patriot pahlawan bangsa. . .Tanpa. . .Tanda. . .Jaaaaahaaaaasaaaaa. . . _ k_(td pagi saia smpet tercenung ngedengerin hymne itu dari anak2 madrasah bu guru )
ReplyDeleteini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungasebab kami ikut berdukabagi kakak yg ditembak matisiang tadiTaufiq Ismail, Tirani, 1966* nyontek hehe
ReplyDeletenilagerimisenja said: berapa kali ya??? pengennya merangkul mereka semua...tapi ikhwan community udah pada beranjak ABG. Paling dari jauh aja hiks hiks hiks
ReplyDeletewah, apalagi kalau mereka sudah bener-bener gede.Kemarin 2 orang alumni yang sekarang kelas 3 SMP datang ke sekolah, waaaaaaaaaa sudah tinggi banget. Kalau ngobrol sama saya, saya harus tengadah melihatnya, ngga sopanhehehe
berapa kali ya??? pengennya merangkul mereka semua...tapi ikhwan community udah pada beranjak ABG. Paling dari jauh aja hiks hiks hiks
ReplyDeletenilagerimisenja said: hiks hiks...saya juga hendak berpisah dengan murid-murid kelas VI...
ReplyDeleteahaaa ada temen, sudah berapa kali nangis?saya nangis sampai mata bengkak, tapi kalau lagi sendiriansaya ngga mau nangis depan murid-murid heeee
axhu said: dibaca Mas waktu 17-an
ReplyDeleteyang dimaksud Mas itu suaminya ya?wah sesama penggemar puisi rupanyajangan-jangan waktu itu kena dirayu pakai puisi juga hehehe
hiks hiks...saya juga hendak berpisah dengan murid-murid kelas VI...
ReplyDeleteaxhu said: sebenernya jaman SD saya akrab dg puisi Chairil Anwar,Neng.puisi Asrul Sani ini yg dibaca Mas waktu 17-an karena lupa bagian 'selama angin masih ...' dia ubah sendiri hehe ah jaman SD,meski saat SD gak kenaltfs,jadi cerita jarak jauh barusan
ReplyDeleteternyata penggema puisi juga ya. Kalau ngga suka pasti ngga bakalan ingetSaya juga suka beberapa karya chairil anwar, meskipun konon karyanya itu banyak yang terjemahan^___^
sebenernya jaman SD saya akrab dg puisi Chairil Anwar,Neng.puisi Asrul Sani ini yg dibaca Mas waktu 17-an karena lupa bagian 'selama angin masih ...' dia ubah sendiri hehe ah jaman SD,meski saat SD gak kenaltfs,jadi cerita jarak jauh barusan
ReplyDeleteaxhu said: ingat jaman SD ... T_T
ReplyDeletewuiiiih, saya dapet puisi ini dikelas 2 SMPkalau SD saya dapet puisinya Jendarl Soedirman sama apa ya, yang ada kata-katanya begini: ini dari kami bertigapita hitam pada karangan bungabagi kakak yang ditembak matipagi tadi
ingat jaman SD ... T_T
ReplyDeletepuntowati said: maaf saya bukan muridnya tapi udah terlanjur buka....
ReplyDeletesilahkan baca, seneng juga ada yang komentar soalnya murid-murid saya biasanya ngga pada komentar^___^
maaf saya bukan muridnya tapi udah terlanjur buka....
ReplyDeletehiks hiks sedih jg y bu guru pisah sama murid2, tepi senang juga kalau mereka diterima disekolah yang mereka pilih.Dan tetap semangat y bu guru
ReplyDeletedamainya tutur kata itu . . .
ReplyDelete