Pages

Sunday, August 30, 2009

[PR] Ngabuburit Story

Agak keder juga mendapatkan PR yang ini, berhubung saya waktu kecil adalah anak baik-baik(sekarang juga ya), rasanya tidak ada kejadian heboh yang saya alami sewaktu ngabuburit. Tambah keder lagi waktu denger kalau mbak Wiwik ngabuburitnya ngamen di perempatan bareng Amitabh Bhacan (hoax banget) dan konon mas Chinduk ngabuburitnya bertandang ke rumah Vladimir Putin yang katanya paling suka nasi jagung sama sambal kelapa ( Vladimir Putin itu ternyata orang gunung kidul ya?). Duuuuuh mau cerita apa ya........................?

Sepanjang ingatan saya, bulan puasa yang saya lalui semasa saya kecil itu lebih banyak liburnya, atau malah libur selama sebulan penuh (lupa). Jadi masa puasa saya biasanya dihabiskan di kuningan, dimana saya tinggal, atau di kampung ibu saya di Talaga (majalengka) atau di kampung bapak saya di Ciwaru. Kalau mau tahu lokasi persisnya silahkan cari di google map, saya tidak menjamin bakal ketemu.

Menunggu waktu berbuka atau ngabuburit biasanya saya isi dengan permainan-permainan yang tidak menggunakan banyak energi. Ludo, halma, ular tangga, remi, fourty one, cangkulan, monopoly, congklak dan bekel adalah permainan yang biasa saya mainkan baik bersama keluarga maupun bersama teman-teman. Perlu diketahui (ehm) untuk halma dan catur saya adalah juara, meskipun hanya dalam lingkup isi rumah saya hehehe........Untuk monopoli saya nyaris tidak pernah menang. Jadi jelaslah seperti apa pribadi saya telah terbentuk sejak kecil: cerdas dan penuh welas asih.........

Sedikit agak seru mungkin ketika saya menghabiskan masa puasa saya di Ciwaru, kampung bapak saya. Di sana anak laki-lakinya biasanya membuat meriam karbit, terbuat dari batang bambu dengan panjang kira-kira 1 meter yang ruas-ruas bukunya dilubangi, disisakan satu ruas buku paling bawah untuk menahan air. Kemudian batang bambu itu di letakan di tanah dan bagian atasnya di ganjal sehingga posisinya miring kurang lebih 30 derajat. Bagian atasnya dilubangi, di masukkan sedikit air, lalu di masukkan sepotong karbit dan ditutup, ditunggu sampai terbentuk gas yang cukup banyak hasil reaksi karbit dan air, pada saat yang tepat, tutupnya di buka, lalu sebuah obor yang menyala di dekatkan ke mulut lubang, menghasilkan bunyi ledakkan yang lumayan dahsyat. Biasanya sepuluh bahkan sampai belasan meriam karbit dijejerkan di pinggiran kampung menghadap ke kampung tetangga. Kemudian meriam-meriam tersebut dinyalakan secara beruntun dengan balasan yang sama dahsyatnya dari kampung tetangga. Serasa hidup di jaman perang tanpa darah dan air mata...........^___^

Cuma itu saja cerita saya soal ngabuburit. Tiba saat yang menyenangkan, melempar pr ini ke kontak-kontak saya tanpa ampun, nama-nama berikut harap mengerjakan pr ini dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati

Uchi (duniauchi), Lingga (menatapmatahari), Nita (nitafebri), fath (fatgim4h), mas Suga (saturindu), shafa (shafahk), Dedy (dua-duanya, bhaksayanda2 dan debapirez), Ali (rumohaceh), dineon alias auliana (bulukucing), Jamaleon (bukansuperman), Imaneon (penjelajahsemesta), Vita (meandmydream), Zul (m3z0e bener ngga nih nulisnya?), Ima (adeirmasury, kalau sudah kuat saja ya, jangan dipaksa) dan yipppy (wisanggenikecil) juga om marno (elysiarizqy), juga intan (intan0812) wweeeeits nyaris lupa lintang (lintangabimanyu)

Seandaimya berkenan: Hendra (narigunung), Umi Uswah (raniuswah), Yuni (yunicantique)

Segitu saja dulu..............ada yang belum kesebut..............? Atau ada dari yang disebut diatas yang non muslim? Maaf ya kalau ada...........

PR ini bersumber di : http://chinduk.multiply.com/journal/item/211/Kisah_Tergokil_Saat_Ngabuburit

UPDATE setor PR
31 Agustus 2009
http://arifsibijak.multiply.com/journal/item/215/PR_Ngabuburit

1 September 2009
http://saturindu.multiply.com/journal/item/234?mark_read=saturindu:journal:234
http://menatapmatahari.multiply.com/journal/item/361/PR_kisah_ngabuburitku_duluuuuuu

Maaf saya beri sedikit catatan sebelum link berikut. Berikut adalah postingan dari Umi Uswah, seorang wali murid di tempat mana dulu saya pernah mengajar. Tahun ajaran kemarin kebetulan seorang anaknya berada di kelas 6, dimana saya menjadi wali kelas. Saking sungguh-sungguhnya mengerjakan tugas ini, beliau membaginya menjadi beberapa postingan.Berikut postingannya:
http://raniuswah.multiply.com/journal/item/30
http://raniuswah.multiply.com/journal/item/31
http://raniuswah.multiply.com/journal/item/32

http://elysiarizqy.multiply.com/journal/item/192/PR_Ngabuburit_Story (saya sendiri belum bisa baca postingan ini karena relationshipnya)

Duh teman-teman maaf ya baru sempet mengupdate sekarang, saya gabung saja ya tidak pertanggal ^___^
http://raniuswah.multiply.com/journal/item/33/Ngabuburit_Lagi_episode_kuliah
http://adeirmasury.multiply.com/journal/item/112/Ngabuburit_story_Peer_dari_Mbak_Metty_
http://duniauchi.multiply.com/journal/item/184/PR_Ngabuburit_Story_in_a_Cerpen.....?replies_read=8
http://nitafebri.multiply.com/journal/item/90/PR_Ngabuburit_Story_

Monday, August 17, 2009

Kepada Kawan

kawan
kutahu sakitmu tapi kutak mau kau menikmati kelesuannya
singkirkan saja selimut tebalmu
dan ikuti aku menarikan tarian yang kita buat sendiri dengan gerakan sesuka hati
atau tabuh rebanamu lalu kita nyanyikan syair kita
sampai mereka menutup telinga karena sumbang suara kita
bukankah belum semua orang lewat kita lempar pakai kerikil lalu segera kita bersembunyi
bukankah ranum rambutan tetangga menunggu kita nikmati saat si empunya tidak ada
lantas masih belum terlaksana juga rencana kita menyembunyikan kentongan mushola
ayo bangkit kawan
dan kita bergerilya

*****

dedicated to mbak Wiwiek (adearin) yang sedang tepar karena flu
semoga cukup menghibur
^___^


gambar diambil di sini

Friday, August 14, 2009

[Repost untuk setor PR dari Shafa] ......Entah.............

dalam hening malam ini menggigilku oleh ngilu rasa hatiku
tak kupinta lebih walau hasrat hati meronta hendak merampas semua rasa yang kau punya
rupanya terasa olehmu apa yang tak pernah terlontar dari bibirku, entah tingkah atau ungkapan mana yang menghianatiku
perlahan kaupun menjauh
dalam santunmu kau berlalu

termangu kiniku mendekap sepi yang membeku
hendak kutanya mengapa tapi ku tak bisa sebab kau tak lakukan apa-apa
tak kau hunjam sebilah pisau bahkan tak kau lontar sebuah kata
lantas mengapa
hatiku menganga luka

***

Shafa, ini teteh setor PR meskipun cuma sebuah repost
kreatifitas akhir-akhir ini lagi menjauh

gambar diambil di sini

Thursday, August 13, 2009

Mundur.......Maju.........Mundur...........Maaf........Maaf...........Maaf

Serasa punya utang, ketika saya menuliskan apa yang terjadi pada diri saya di blog ini ( http://nengmetty.multiply.com/journal/item/93 ) tapi kemudian ketika ada perkembangan baru saya tidak segera menceritakannya. Tidak bermaksud melakukan kebohongan publik (duuuh, bahasa artis), hanya merasa malu saja untuk selalu 'mengadu'. Tapi tidak menceritakan perkembangannya juga berarti membiarkan teman-teman dalam persepsi yang salah.

*****



dititik ini sejenak kuberhenti
pada dua jalan dimuka
harus kuputuskan pada jalan mana kakiku menapak
sampai diakhir masaku


Dalam keadaan masih belum tenang, saya memutuskan untuk melarikan diri sejenak dari Jakarta. Saya pergi ke Bandung, ke rumah paman saya. Saat saya menceritakan apa yang telah terjadi dan keputusan apa yang telah saya ambil, paman saya mengajukan tiga pertanyaan

1. Kalau kamu bertahan, apa kamu bisa membuat perubahan? Tidak
2. Kalaupun tidak membawa perubahan, dengan kondisi seperti itu, kamu memberikan kontribusi yang berarti terhadap mereka yang berharap padamu? Tidak
3. Tidak bisa membuat perubahan, tidak memberikan kontribusi yang berarti, apa bisa membuatmu bahagia untuk bertahan? Tidak

Pertanyaan-pertanyaan Paman, membuat saya mengkaji ulang keputusan yang telah saya buat. Akhirnya saya melobi para orang tua yang telah membujuk saya untuk bertahan. Terpaksa saya ceritakan kondisi 'intern' yang pada awalnya sama sekali tidak pernah saya ceritakan. Ternyata mereka mendukung langkah saya (dasar cengeng, didukung pun membuat saya menangis juga, sungguh saya merasakan betapa besar rasa sayang mereka terhadap saya).

Begitulah, selesai melobi para orang tua saya menghadap kepala sekolah dan menyatakan bahwa saya kembali ke keputusan semula. Sekarang saya tidak lagi mengajar di sekolah tersebut, meskipun saya tetap memandang diri saya sebagai guru.

Saat ini saya sedang mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya. Mohon doakan saya





Tuesday, August 11, 2009

[Oh PR Lagi] Wedding Plan........Huhuyyyyyyyyyyyyyyy

Sebetulnya saya pengen menolak PR ini karena pertanyaannya sepertinya ditujukan untuk pernikahan "luar". Tapi demi sahabat baruku si lingling yang mudah-mudahan tidak linglung, oke deh saya kerjain juga. Sengaja saya posting di jam "tidak normal" dengan harapan sesedikit mungkin yang baca

1. How old are you? whaw

2. Are you single? he eh

3. At what age do you think you’ll get married? bukan pada umur berapa kali ya, pada saat mbak wiwik yang mengerahkan pasukannya mencari kakang prabu sudah berhasil dengan misinya. Tapi melihat sampai saat ini tidak pernah ada laporan positif ataupun negatif, sepertinya misi dibatalkan karena kelupaan

4. Do you think you’ll get marry the person you are with now? hmmmm sepertinya masih rahasia Allah, dan saya tidak menduga-duga

5. If not, who do you want to marry? dengan dia yang membawa kebaikan dunia akhirat....aamiin

6. Who will be your bridesmaid and bestman? pernikahan secara islam itu tidak pakai begituan. Yang jadi wali adik saya (karena ayah saya sudah tiada), yang jadi saksi paman saya, satunya lagi terserah dari pihak kakang prabu

7. Do you want a garden/beach or traditional wedding? Masjid atau rumah sajalah

8. Where do you plan to go on honeymoon? buuuuuulan madu di awan biru, tiada yang mengganggu (siapa? amy search ya?)

9. How many guests do you think you’ll invite? yang termasuk sanak saudara, karib kerabat dan mitra kerja

10. Will that include your exes? para mantan? hwahahahaha..........sssst ngga ah

11. How many layers of cake do you want? ngga mau cake, tumpeng aja kali ya sama bakakak hayam, saya teh cinta Indonesia atuhda

12. When do you want to get married, morning or evening? sesempatnya pak penghulu sajalah, yang penting sah

13. Name the song you’d like to play at your wedding? saya mau nasyid saja deh, judul sembarang

14. Do u prefer fine dining or just normal spoon and fork ? yang penting ngga berlebihan tapi juga memuaskan tamu yang sudah berkenan hadir

15. Champagne or red wine? bandrek, wedang ronde, bajigur

16. Honeymoon right after the wedding or days after the wedding? yang penting setelah akad, jangan sebelumnya (ya iyalaaaah)

17. Money or household items? doa (nah kalo mau pakai tambahan boleh yang mana saja)

18. How many kids would you like to have? 17 atau 11 atau 3 saja juga ngga apa-apa

19. Will you record your honeymoon in DVD/CD? just in my memory

20. Whose wedding plan would you like to know next? noone

Lingling, nih aku setor PRnya ya
hehehe, masih tersiasa 2 PR

Sunday, August 9, 2009

[PR - Kisah (kasih) di Sekolah] Penjaga di Empat Penjuru Mata Angin

Waduh, PR lagi nih. Entah kenapa menjadi aktifis MP ternyata juga berarti mendapat banyak PR dari teman-teman. Padahal sebagai guru saya paling tidak suka memberikan PR kepada siswa. Semasa masih mengajar, saya paling sering kena teguran karena mengosongkan tugas rumah di RKPP (Rencana Kegiatan Pembelajaran Pekanan). Di sekolah saya (dulu) setiap akhir pekan siswa diberikan RKPP untuk pembelajaran seminggu ke depan, dan wakasek kurikulum mewajibkan guru mengisi kolom tugas rumah juga. Saya pernah mengisi kolom tersebut dengan kata "bermain", sebagai hasilnya saya mendapat ceramah sebanyak 2 SKS . Akhirnya untuk cari aman saya biasanya menuliskan "mereview pelajaran sebelumnya", tapi seringkali juga mengosongkannya saja. Menurut saya, untuk usia SD cukuplah belajar di sekolah saja, karena usia itu memang usia bermain.

Kembali ke PR saya, dapet tugas dari mbak wiwik untuk menuliskan pengalaman tak terlupakan semasa sekolah.

Sewaktu usia saya 5 tahun, teman-teman bermain saya yang rata-rata sudah berumur 6 tahun masuk SD semua, tinggal saya sendirian di TK. Karena merasa beda sendiri, tiap hari saya merengek minta masuk SD. Akhirnya rengekan saya membuahkan hasil, ibu saya mencoba mendaftarkan saya di SD tempat teman-teman saya bersekolah. Tapi karena tahun ajaran baru sudah berjalan selama 4 bulan, saya tidak dapat masuk di sekolah tersebut, tapi disarankan masuk di sekolah "pinggiran" terlebih dahulu dan tahun ajaran berikutnya pindah di kelas 2 di SD tersebut.

Nah ini yang tak terlupakan. Pertama saya tinggal dengan nenek saya yang waktu itu masih gesit, di Talaga, sebuah kota kecamatan di wilayah kabupaten Majalengka. Nenek saya waktu itu berjualan baju yang ditawarkan dari kampung ke kampung. Kadang-kadang nenek mengajak saya (bolos sekolah) untuk menemani nenek berjualan . Serunya, satu-satunya transportasi umum yang dapat kami gunakan (waktu itu) untuk pergi ke kampung-kampung adalah colt bak terbuka. Kami naik di bagian belakang bersama-sama dengan penumpang lain, bawang dan kambing .

Setiap kali berangkat sekolah, oleh nenek, saya dibekali uang jajan 25 rupiah, uangnya berbentuk logam dengan tulisan 25 di satu mukanya dan gambar burung di muka lainnya. Karena pilihan jajanan sangat terbatas, seringkali saya tidak jajan di sekolah, saat pulang sekolah uang itu saya kembalikan ke nenek saya. Begitulah setiap hari uang itu berpindah-pindah dari nenek ke saya kembali lagi ke nenek.

Saya bersekolah di SDN Talaga V. Sebuah sekolah amat sederhana. Setiap angkatan hanya satu kelas, tidak ada kelas paralel. Jarak dari rumah nenek ke sekolah kurang lebih 1 km ditempuh dengan jalan kaki. Disekitar sekolah tersebut hanyalah hutan bambu, jauh dari pemukiman. Dari satu kelas yang mungkin hanya terdiri dari 20 siswa, hanya 2 orang yang memakai seragam dan bersepatu. Sisanya memakai baju sehari-hari dan bersandal jepit merek swallow. Saya termasuk yang bersandal jepit, meskipun kadang-kadang juga pakai sepatu . Dan (ehm, agak berat juga menceritakannya..............) sekolah saya belum memiliki MCK . Jadi kalau ada siswa yang ingin buang air kecil, diizinkanlah 5 orang untk keluar dari kelas dan pergi ke rumpun bambu di belakang sekolah. Lho......... mengapa harus 5 orang? Satu orang melaksanakan hajat dan empat orang lainnya berjaga-jaga di empat penjuru mata angin . Pernah denger lagunya?

di bawah rumpun bambu
mata air membual
dilingkung batu-batu
mengalir perlahan
.......................

Itu saja cerita saya. Mbak Wiwiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik, selesai nih.



gambar sekedar ilustrasi
gambar diambil di sini

Tuesday, August 4, 2009

Di Bening Matamu (10)

Sebagaimana musibah tidak datang sendirian, rupanya begitu juga keberuntungan. Pagi-pagi saat baru tiba di kantornya, tiba-tiba saja Pak Suryo, atasannya, menghampiri mejanya.

“Danu kamu punya waktu malam Sabtu besok?”

“Belum punya rencana apa-apa sih pak, ada apa ya?” Tanya Danu penasaran.

“Datang ya ke rumah. Kita makan malam bersama. Aku kenalkan kau sama sepupuku. Datang ya!” setelah menepuk pundaknya, Pak Suryo berlalu. Baru beberapa langkah dia berbalik dan menambahkan,”Oh ya, ajak anakmu itu,” Danu tidak punya pilihan lain selain mengiyakan. Di kantor hari itu berlalu dengan mengira-ngira seperti apa kiranya wajah sepupunya pak Suryo.

Begitu tiba di rumah, baru saja keluar dari mobilnya, Danu melihat bu Bambang keluar dari rumahnya.

“Eh baru pulang pak Danu? Anu, baru nganter tekwan buatan Sari, ponakannya suami. Kebetulan sedang berkunjung ke rumah. Nanti kalau sedang santai main ya kerumah untuk kenalan,” Bu Bambang menyapanya ramah.

Danu tersenyum sambil mengiyakan.

Danu duduk termangu di teras belakang. Segelas teh manis yang tadinya berasap panas kini dingin sudah. Gelas itu masih penuh, sama sekali belum disentuh. Sepiring pisang goreng ditengah meja juga masih utuh. Danu menggeser sebuah kursi ke depan kursinya dan menyelonjorkan kakinya ke kursi tersebut.

Tiga orang wanita sekaligus dalam waktu yang nyaris bersamaan. Mungkin harusnya dia merasa bingung. Tapi aneh, hatinya tawar saja. Tidak ada semangat buat meladeni semua itu. Bahkan sekedar iseng pun tak ada gairah. Mungkin sesuatu yang disodorkan itu tidak menarik. Apakah dia benar-benar ingin menikah?

Di usianya yang ke 35 ini sebetulnya dia sudah layak berumah tangga. Bukannya tak ingin, dia terkadang juga membayangkan hidup tenang dengan seorang isteri dan beberapa orang anak yang lucu-lucu dan pintar-pintar. Tapi selama ini semua itu hanya sebatas keinginan. Seolah-olah tidak real. Tidak ada usaha yang dilakukannya untuk mewujudkannya. Hidup dijalaninya begitu saja, tanpa target waktu. Rencana realnya tentang kehidupannya selama ini hanya sejauh malam minggu berikutnya, mau kongkow-kongkow dimana dia bersama teman-temannya.

Selama ini dia merasa hidupnya sudah cukup memuaskan. Pekerjaan yang menyenangkan. Penghasilan yang sangat memadai. Teman-teman yang menyenangkan. Kongkow-kongkow. Danu benar-benar merasa sudah puas dengan apa yang dijalaninya.

Meskipun kariernya sudah mentok di tempat kerjanya sekarang tapi dia menikmati apa yang dijalaninya. Posisi dia secara resmi adalah asisten manajer operasional, hanya ada dua lapis jenjang jabatan diatasnya. Manager operasional dan general manager, yang keduanya diisi oleh para owner, yang artinya tidak ada harapan baginya untuk menggeser mereka. Tapi ada sisi lain dari semuanya itu yang membuat dia merasa sedang memainkan suatu permainan yang mengasyikan. Meskipun secara formal jabatan untuknya hanyalah asisten manager operational. Tapi faktanya, dialah yang mengendalikan jalannya perusahaan. Dulu perusahaan ini menandatangani kontrak eksklusif sebagai agen tunggal dari perusahaan elektronik Jepang dengan merek sheda. Salah satu syarat kontrak eksklusif tersebut adalah tidak menjadi agen dari perusahaan lain. Mereka mentaati pasal tersebut, tapi ternyata para pesaing mereka bisa mendapatkan merek sheda dari Singapura dengan harga yang bersaing. Danulah yang mengusulkan agar mengubah kontrak tersebut sehingga mereka tidak lagi menjadi agen tunggal, sebagai gantinya mereka bisa menjadi agen dari merek lain juga. Ketika pihak produsen Jepang mengancam akan mengalihkan hak menjadi agen tunggal ke perusahaan lain, Danu yang menyarankan agar perusahaan bertahan pada usulannya. Toh mereka bisa mendapatkan merek Sheda dari Singapura. Akhirnya kontrak tersebut di rubah pasal-pasalnya sehingga mereka dapat menjadi distributor dari merek lain juga. Sejak kejadian itu Danu menjadi orang yang selalu diminta pendapatnya dalam keputusan-keputusan penting perusahaan. Setiap tawaran kontrak dari luar, pasti akan mampir di meja Danu untuk dipelajarinya. Setiap kebrhasilan atau kegagalan pencapaian target perusahaan seolah-olah menjadi tanggung jawabnya. Dia banyak menerima bonus atas prestasi kerjanya, meskipun anehnya juga paling banyak menerima teguran bila ada hal yang tidak sesuai dengan kehendak bos besar. Tapi dia menerimanya dengan senang hati karena dia merasa sedang melakukan sebuah permainan. Dia juga memastikan semua rekanan dan pihak bank mengenalnya secara pribadi. Pada saatnya nanti dia akan siap mendirikan perusahaannya sendiri.

***

Sebuah Kecipak

DBM ke sepuluh ini merupakan sesuatu yang istimewa. Saya sudah membuatnya sebanyak 5 kali (benar-benar 5 kali). Dan selalu saya hapus kembali. Setiap kali selesai menuliskannya, saat membacanya kembali saya selalu merasakan taste of sinetron Indonesia, makanya saya hapus kembali. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari kronologis cerita dengan menyoroti diri Danu sendiri.

Selamat menikmati dan mohon masukannya

^___^

[Humor Iseng] Siapa yang lebih cerdas......... ^___^

Humor berikut saya baca dalam mati ketawa cara rusia.


Seorang pengendara mobil kebingungan karena saat mengendarai mobilnya, tiba-tiba saja sebuah rodanya terlepas dan menggelinding menjauhi mobilnya. Terpaksa dia menghentikan mobilnya, ternyata dia berada tepat didepan sebuah rumah sakit jiwa. Saat akan memasang kembali roda mobil tersebut, dia kebingungan karena keempat baut roda tersebut tidak ada. Saat dia kebingungan tiba-tiba seorang pasien rumah sakit jiwa tersebut berkata dari balik pagar:"copot masing-masing satu baut dari ketiga roda lainnya, dan pakai untuk memasang roda tersebut, sehingga masing-masing roda memiliki 3 baut. Anda dapat mengendarai mobil anda dengan cukup aman sampai bengkel terdekat"
Si pengendara berterima kasih atas saran pasien tersebut. Setelah melaksanakan apa yang disarankan dia berkata, "Saya heran mengapa orang secerdas anda menjadi pasien di sini?"
Pasien RSJ tersebut menjawab, "Orang menjadi pasien disini karena gila, bukan karena bodoh"

^_____^