Pages

Saturday, March 28, 2009

KEPADA MURID-MURIDKU

Sedang apa kalian nak?
Bu guru sedang membereskan berkas-berkas raport UTS kalian,
dan membuat bu guru tersadarkan
kalau kita hanya punya waktu sebentar lagi untuk bersama
akan tiba masanya bu guru harus melepas kalian
membiarkan kalian pergi
meniti masa depan kalian

Ah, mengapa begitu cepat waktu berlalu
belum puas bu guru melalui waktu bercanda dengan kalian
atau sekedar mendengar kalian saling bercerita
ataupun menegur kalian saat canda kalian melampaui batas
bukankah belum semua keluh kalian ceritakan
bukankah belum semua sakit kalian gambarkan
bukankah belum semua kebahagiaan kalian ekspresikan
bukankah belum semua harapan kalian utarakan
padahal sang waktu terus berlalu menyisakan sedikit kesempatan

nak,
dada bu guru tiba-tiba terasa sesak,
mengapa kebersamaan kita harus direnggutkan sang waktu

nak,
pernahkah kalian melihat induk ayam melindungi anak-anaknya?
seperti itulah bu guru ingin melindungi kalian
tak pernah ingin bu guru lepaskan

tapi bu guru tahu
ada masa depan yang gemilang
menanti kalian di sana
maka
meski perih terasa, bu guru pun menghitung hari

*********************

dalam derai air mata
menjelang pergantian tahun ajaran

Saturday, March 21, 2009

Tiba-tiba aku tahu bahwa aku tak berdaya

Hari itu adalah hari dilaksanakannya observasi calon siswa baru tahap 2 di sekolahku. Dan aku baru saja membaca tentang beredarnya video mesum yang dilakukan pelajar SMP di sebuah kota di Jawa Timur.

Memperhatikan kalian yang begitu lugu dan penuh antusias, terbersitlah tanya dalam benakku: akan seperti apakah jadinya kalian kelak?

Tiba-tiba aku ingin menahan waktu, agar kalian tetap menjadi anak-anak lugu

Tiba-tiba aku ingin berteriak pada orang tua kalian, agar televisi di rumah kalian dibuang saja

Tiba-tiba aku ingin membubarkan rumah-rumah produksi sinetron

Tiba-tiba aku ingin merusak stasiun-stasiun televisi

Tiba-tiba aku ingin mengobrak-abrik redaksi Koran dan tabloid murahan

Tiba-tiba aku ingin mengusulkan agar arus informasi budaya dari luar diputus saja

Tiba-tiba aku ingin menghack, semua line internet

Tiba-tiba aku ingin pergi ke jalan-jalan dan memakaikan baju yang layak bagi mereka yang berpakaian terbuka

Tiba-tiba aku ingin ke panggung-panggung dan bicara soal dosa

Tiba-tiba aku ingin membuat karantina pelajar

Tiba-tiba aku ingin memberi petuah

Tiba-tiba aku ingin berkata lantang

Tiba-tiba aku ingin suaraku didengar seluruh pelajar di negara kita

Dan tiba-tiba aku tahu

bahwa aku tak berdaya

(adakah aku sendirian?)


Ya Rabb, hanya Engkaulah Sang Pemberi Hidayah

Tuesday, March 17, 2009

ROMANSA DI DUNIA MAYA.........?

Adakah cinta di dunia maya? Wooooooooooooooow, hati-hati, ternyata telah banyak korban dari kisah romantika di dunia maya. Berkenalan lewat MP, kopdar, jadian daaaaan ................... atas nama cinta, para korban bahkan sampai rela mengeluarkan dana yang besar, ternyata .............
Ops.........., saya tak hendak membuat reviewnya.
Baca sendiri testimony korban (link dibawah).

Saya cuma hendak sedikit membahas tentang si pelaku. Membuka blognya anda akan menemukan sebuah kecerdasan, alur pemikiran yang tajam dan mengesankan. Diskusi-diskusi dari komentar untuk setiap tulisannya menarik dibumbui humor yang cerdas. Wawasannya luas, kutipan ahlinya banyak, ide-idenya segar dan bukannya ikut-ikutan. Pokoknya sebuah wisata intelektual ringan yang mengasyikkan. (Lho kok malah promosi?). Tapi betul, benar-benar mengesankan. Beruntung saya lebih dulu membaca testimoni korban. Kalau tidak ..................

Ok bukan itu intinya. Saya hanya ingin mengingatkan apapun bisa terjadi di dunia maya ini. Sebuah blog yang kelihatannya ok ternyata berasal dari seorang penipu yang dikatakan "sakit" dan sudah tak mungkin diperbaiki.


Ya, ini dia linknya:
1. Korban (menyertakan foto pelaku yang cute bin imyut)
2. Saksi
3. Modus operandi (sebuah tulisan yang layak baca)
4. Pelaku (saya yakin, sebagaimana saya, anda akan betah membuka-buka isinya, blog, review dan semuanya deh, opsssss hati-hati)

Jadi kalau MP kontak anda terlihat just fine, idenya kreatif, wasasannya luas, humornya cerdas, maka hati-hati ! ! ! ! ! !

Monday, March 16, 2009

Mari Pentaskan Saja Lakon Kita

(kepada para complainer)

barangkali
sudah menjadi garis takdir kita
bahwa kita harus satu panggung bersama
pentaskan lakon kita

tidak, aku tidak memilih peran ini
pun aku tidak memilih pentas ini
aku hanya menetapi takdirku
lantas aku tahu
kalian tak hendak sepanggung denganku
baik aku katakan
kalianlah yang memilih panggungnya
dipanggung yang ini sudah ada aku
mari kita pentaskan saja lakon kita
sampai di akhirnya

saat pentas tlah usai
tirai telah diturunkan
lampu telah dipadamkan
carilah panggung lain
dan biarkan aku
mementaskan lakonku sendiri
(haruskah kita saling benci?)

****************************************************
saya dedikasikan untuk mereka yang kerap menggugat, kapan bu Metty siap di evaluasi? Sebagai pribadi saya selalu siap, tapi saya tidak dapat melangkah tanpa izin dari "yang berwenang"
Ketahuilah saya nyaris sampai di batas, dan ada apa selewat garis batas itu, kalian tidak tahu............................
Dan saya masih punya doa.

Saturday, March 14, 2009

Orang tua di Indonesia Pelit Pujian

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Dorothy Law

Sabtu kemarin sekolah kami mengadakan test masuk untuk calon siswa baru. Salah satu tahapan yang harus dilalui adalah PCTB (Parent-Child Team Building). Pada test tersebut kami minta anak dan orang tua bekerja sama membuat sebuah "proyek".
Seluruhnya ada sekitar 55 calon siswa dan orang tuanya yang kami observasi. Dari sekian banyak orang tua (ada yang datang pasangan, ada yang diwakili salah satunya ayah atau ibu), tercatat hanya 6 orang (sekitar 10%) yang memberikan pujian kepada anaknya selama kami obervasi. Hampir keseluruhan orang tua menggunakan bahasa yang santun. Pola kalimat terhadap anak rata-rata adalah informatif, meskipun beberapa menggunakan pola kalimat "mendorong", tapi tercatat pula beberapa orang tua yang menggunakan pola kalimat perintah, bahkan penggunaan kata jangan begini jangan begitu, jangan ini, jangan itu masih banyak ditemukan. Untuk observasi tahun ini beruntung kami tidak menemukan orang tua yang mengeluarkan celaan terhadap anaknya. Tahun-tahun sebelumnya kami masih menemukan orang tua yang mencela anaknya (masa begitu, jelek itu, gimana sih kamu dsb) dihadapan kami para observer.

Dalam test tersebut, kami memang merahasiakan item apa yang menjadi dasar penilaian. Kami membiarkan para orang tua berfikir bahwa produknyalah yang akan kami nilai dan bukan pola komunikasi orang tua terhadap anak. Sebagai informasi, nyaris seluruh orang tua adalah lulusan perguruan tinggi, yang notabene melek pendidikan. Sebetulnya kami berharap akan terjadi hujan pujian terhadap anak-anak mereka yang demikian kreatif dan bersemangat. Sayang sekali ....

Namun ada satu orang tua yang diam-diam kami puji (kalau terang-terangan nanti ketahuan item penilaiannya). Si ayah dengan sengaja mengerjakan "tugas"nya dengan salah-salah. Dia memancing penilaian anaknya. Dari reaksi yang diberikan anaknya terlihat bahwa pola seperti itu sudah biasa mereka lakukan. Ketika anaknya tidak memperhatikan, dia memancing anaknya dengan pertanyaan, begini betul ngga? (dan dia sengaja melakukannya salah).
Selamat pak, anda satu-satunya orang tua yang menjadi bahan pujian dalam evaluasi yang kami lakukan.

Jadi, pujilah anak anda, dan dia kami terima di sekolah kami ^__^

Sunday, March 1, 2009

PEMBELAJARAN DI MASA DEPAN, SIAPKAH KITA BERSAING?

Mengelak dari kematian, dan semua itu mati juga
sekali lagi aku bertanya-tanya
bertanya mengapa
ada orang berjalan
yang lain terbang
(Steven E. Garner)


Berikut adalah point-point yanga saya sarikan dari buku Revolusi Cara Belajar karya Gordon Dryden dan Jeannette Voss

* Setiap orang dari segala umur memiliki akses langsung ke guru-guru terbaik di dunia tentang topik apapun
* Para guru yang berpengetahuan luas menggunakan dunia ini sebagai ruang kelasnya
* Setiap guru adalah menejer terlatih yang mengelola pusat belajar; di sini mereka bertindak sebagai mentor seperti para pelatih olahraga yang handal
* Setiap orang dari segala umur dapat merancang kurikulum sendiri, dan mengakses sumber-sumber informasi untuk mempelajari hal-hal yang mereka minati dengan cepat dan mudah
* Tiga mata pelajaran utama yang diajarkan di sekolah adalah: belajar tentang cara belajar, belajar tentang cara berfikir, dan belajar cara mengelola masa depan sendiri
* Setiap orang adalah guru sekaligus murid
* Hampir semua perusahaan adalah organisasi pembelajar. Peran utama mereka adalah mengelola orang-orang dan bukan mempekerjakan mereka. Kebanyakan orang bekerja secara mandiri atau dalam tim-tim kecil untuk menangani proyek tertentu.
* Pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat menjadi faktor kunci dalam kehidupan seseorang
* Bila anda seorang guru; beri murid anda dan orangtuanya jaminan anti gagal